Ketua Umum DNN Gema Hanura Andin Bahtiar dalam konferensi pers [suara.com/Nikolaus Tolen]
Anggota tim Advokasi Hukum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Muda Hati Nurani Rakyat Nandan Wirakusuma mengatakan lebih baik Ketua Umum Prabowo Subianto meminta maaf dan pengacaranya menarik laporan dari Bareskrim Polri.
"Alangkah eloknya kalau Pak Prabowo meminta maaf atau menarik laporannya. Seharusnya mereka melakukan evaluasi internal tentang pernyataan Pak Prabowo," kata Nandang dalam konferensi pers di restoran Publik Hovse, Jalan Blora, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2017).
Sebelumnya, pengacara Prabowo diwakili Lembaga Advokasi Hukum Indonesia Raya Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra melaporkan akun Facebook dan Twitter Wakil Ketua Komisi VI DPR dari Fraksi Hanura Inas Nasrullah Zubir ke Bareskrim Polri, Selasa (24/10/2017), dengan tuduhan menyebarkan hate speech, pencemaran nama baik, dan fitnah terhadap Prabowo.
Menurut Nandang laporan yang Laskar DPP Gerindra salah alamat. Nandang menegaskan Inas tidak mencemarkan nama baik, apalagi memfitnah Prabowo lewat video pidato Prabowo yang diunggah Inas ke media sosial.
"Seharusnya kita melihat konten dari video tersebut. Itu seharusnya tidak elok dikonsumsi oleh banyak orang, Pak Prabowo sebagai tokoh publik. Bang Inas bukan orang pertama yang mengupload video tersebut, karena itu saya setuju, ini salah alamat," kata Nandang.
Nandang menekankan Gema Hanura sebenarnya tidak ingin gesekan dengan Gerindra. Itu sebabnya agar masalah ini tidak berlarut-larut, Nandang berharap Prabowo bersikap negarawan dengan meminta pengacara mencabut laporan terhadap Inas.
"Bahwa kita ini anak bangsa, antar partai tidak ingin adanya pergesekan, apabila tim advokasi Gema Hanura juga melaporkan ke Bareskrim. Ambil konten dari pidato sebagai tokoh bangsa dan negarawan dan punya dampak, nantinya menimbulkan pergesekan. Mari kita upayakan perdamaian yang kondusif. Agar kami tidak melakukan hal-hal yang sama, maka cabut laporan tersebut," kata Nandang.
Wakil Ketua DPN Gema Hanura Nasrun Marpaung berharap kasus ini tidak berlanjut ke meja hijau. Dia mengatakan janganlah alergi dengan sikap kritis.
"Untuk Bapak Prabowo Subianto bersikaplah seperti negarawan. Harapan kami kalau bisa selesai sampai di sini. Jangan ada hal lain, jangan dipersoalkan lagi sehingga dibesarkan-besarkan, dan takut untuk dikritisi," kata Marpaung.
Dalam pidato, Prabowo menjelaskan strategi yang dikenalkan filsuf Cina, Sun Tzu, yakni "loot a burning house" atau rampoklah rumah yang sedang terbakar.
"Bapak ibu kita kalau mengajarkan kita; Nak belajar yang baik, jadi orang yang baik, kalau besar jadi orang baik membantu orang, membantu tetangga. Kalau strategi tidak begitu, kalau perlu kau rampok tetanggamu yang sedang kesusahan. Saya ambil strategi kelima, strategi kelima bunyinya; 'loot a burning house, rampoklah rumah yang sedang terbakar...rampoklah rumah yang sedang terbakar'. Arti daripada...arti daripada strategi ini penjelasan aslinya adalah; 'jika rumah seseorang sedang terbakar, gunakan kesempatan daripada kekacauan yang sedang timbul untuk mencuri harta kekayaannya. Saya ulangi, jika rumah seseorang sedang terbakar, gunakan kesempatan kekacauan yang sedang timbul untuk mencuri harta kekayaannya."
Jelang pilpres tahun 2014, video berdurasi 2 menit 17 detik dengan judul 'Cara Menjarah Santun ala Prabowo' banyak diedarkan di Youtube.
Video tersebut sekarang menjadi polemik setelah Inas mengunggah ke akun Facebook dan Twitter @INZZ39 atas nama Inas N Zubir-AS 56.
Sebelumnya, pengacara Prabowo diwakili Lembaga Advokasi Hukum Indonesia Raya Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra melaporkan akun Facebook dan Twitter Wakil Ketua Komisi VI DPR dari Fraksi Hanura Inas Nasrullah Zubir ke Bareskrim Polri, Selasa (24/10/2017), dengan tuduhan menyebarkan hate speech, pencemaran nama baik, dan fitnah terhadap Prabowo.
Menurut Nandang laporan yang Laskar DPP Gerindra salah alamat. Nandang menegaskan Inas tidak mencemarkan nama baik, apalagi memfitnah Prabowo lewat video pidato Prabowo yang diunggah Inas ke media sosial.
"Seharusnya kita melihat konten dari video tersebut. Itu seharusnya tidak elok dikonsumsi oleh banyak orang, Pak Prabowo sebagai tokoh publik. Bang Inas bukan orang pertama yang mengupload video tersebut, karena itu saya setuju, ini salah alamat," kata Nandang.
Nandang menekankan Gema Hanura sebenarnya tidak ingin gesekan dengan Gerindra. Itu sebabnya agar masalah ini tidak berlarut-larut, Nandang berharap Prabowo bersikap negarawan dengan meminta pengacara mencabut laporan terhadap Inas.
"Bahwa kita ini anak bangsa, antar partai tidak ingin adanya pergesekan, apabila tim advokasi Gema Hanura juga melaporkan ke Bareskrim. Ambil konten dari pidato sebagai tokoh bangsa dan negarawan dan punya dampak, nantinya menimbulkan pergesekan. Mari kita upayakan perdamaian yang kondusif. Agar kami tidak melakukan hal-hal yang sama, maka cabut laporan tersebut," kata Nandang.
Wakil Ketua DPN Gema Hanura Nasrun Marpaung berharap kasus ini tidak berlanjut ke meja hijau. Dia mengatakan janganlah alergi dengan sikap kritis.
"Untuk Bapak Prabowo Subianto bersikaplah seperti negarawan. Harapan kami kalau bisa selesai sampai di sini. Jangan ada hal lain, jangan dipersoalkan lagi sehingga dibesarkan-besarkan, dan takut untuk dikritisi," kata Marpaung.
Dalam pidato, Prabowo menjelaskan strategi yang dikenalkan filsuf Cina, Sun Tzu, yakni "loot a burning house" atau rampoklah rumah yang sedang terbakar.
"Bapak ibu kita kalau mengajarkan kita; Nak belajar yang baik, jadi orang yang baik, kalau besar jadi orang baik membantu orang, membantu tetangga. Kalau strategi tidak begitu, kalau perlu kau rampok tetanggamu yang sedang kesusahan. Saya ambil strategi kelima, strategi kelima bunyinya; 'loot a burning house, rampoklah rumah yang sedang terbakar...rampoklah rumah yang sedang terbakar'. Arti daripada...arti daripada strategi ini penjelasan aslinya adalah; 'jika rumah seseorang sedang terbakar, gunakan kesempatan daripada kekacauan yang sedang timbul untuk mencuri harta kekayaannya. Saya ulangi, jika rumah seseorang sedang terbakar, gunakan kesempatan kekacauan yang sedang timbul untuk mencuri harta kekayaannya."
Jelang pilpres tahun 2014, video berdurasi 2 menit 17 detik dengan judul 'Cara Menjarah Santun ala Prabowo' banyak diedarkan di Youtube.
Video tersebut sekarang menjadi polemik setelah Inas mengunggah ke akun Facebook dan Twitter @INZZ39 atas nama Inas N Zubir-AS 56.
Komentar
Berita Terkait
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Terpopuler: Beda Cara SBY vs Prabowo Tangani Banjir, Medali Emas Indonesia Cetak Rekor
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Prabowo Kembali Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor di Sumatera Barat
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat