Suara.com - Seorang jurnalis yang pernah meliput mega korupsi perpajakan Panama Papers asal Pakistan ditusuk dengan cara mengenaskan. Lelaki ini yang mengkritis mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif karena dituduh korupsi.
Ahmed Noorani dimukan terluka parah di Ibu Kota Pakistan, Islamabad, Jumat (27/10/2017). Dia bekerja untuk harian Inggris The News.
Saat kejadian Noorani tengah pergi bersama sopirnya. Saat itu ada sekelompok pengendara sepeda motor yang menghentikan mobil Noorani mendadak.
Penyerang mengeluarkan sebatang besi dan pisau. Noorani dan sopirnya pun ditusuk dan tergeletak dengan berlumuran darah.
Di sebuah TV lokal setempat, terlihat Noorani terbaring lepas di tempat tidur rumah sakit.
Noorani berkontribusi pada serangkaian cerita dalam beberapa bulan terakhir yang menimbulkan pertanyaan mengenai pengadilan Pakisitan dalam skandal Panama Papers. Pada bulan Juli tahun ini, dia harus mengajukan 'permintaan maaf tanpa syarat' di Mahkamah Agung setelah ceritanya menunjukkan bahwa tim investigasi saat menyelidiki kasus Panama Papers dari pengadilan tinggi menemukan Sharif tidak bersalah.
Setelah itu Noorani menonaktifkan akun Twitternya minggu lalu tanpa memberi alasan.
Pakistan adalah salah satu negara yang paling berbahaya bagi jurnalis. Puluhan wartawan terbunuh sejak tahun 2000, banyak di antaranya berada di barat daya Baluchistan dan provinsi Khyber Pakhtunkhawa barat laut.
Sebelumnya, Daphne Caruana Galizia, jurnalis asal Malta yang juga ikut membongkar kasus pencucian uang banyak pejabat negara di dunia, atau lebih dikenal sebagai skandal ”Panama Papers”, tewas mengenaskan akibat dibom, Senin (16/10/2017).
Baca Juga: Jurnalis Pengungkap Skandal 'Panama Papers' Tewas Dibom
Jurnalis berusia 53 tahun itu ditemukan tewas setelah mobil yang dikendarainya meledak akibat bom berkekuatan tinggi di Mosta, Malta. Daphne di Malta dikenal sebagai jurnalis yang kritis melalui blognya: "Running Commentary". Melalui blognya itu, ia kerap memublikasikan data dan informasi mengenai skandal sosok penting negerinya. (Anadolu)
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Lodewyk Pusung Diganjar Pangkat Kehormatan, Keputusan Prabowo Dinilai Tepat, Mengapa?
-
Awasi Subsidi Rp 87 Triliun, Pemerintah Kaji Pembentukan Badan Pengawas Khusus LPG 3 Kg
-
Joget Sambil Mabuk Berujung Maut: Sekuriti Tewas Dibacok di Kafe Bmart Kemayoran
-
Dari Spanduk Penolakan hingga Meja Mediasi: Warga Palmerah dan DLH Mencari Titik Temu Soal Sampah
-
Polisi Tangkap Pemuda 22 Tahun di Pelosok Minahasa, Benar Hacker Bjorka atau Sekadar Penipu Ulung?
-
Tragedi Pagi Buta di Pejaten: Terapis Muda Ditemukan Tewas, Polisi Selidiki Dugaan Lompat dari Ruko
-
BBM Langka, Kementerian ESDM Kaji Mekanisme Baru Pengadaan Bahan Bakar ke SPBU Swasta!
-
Terancam 12 Tahun Bui, Sepak Terjang WFT Pemuda Minahasa Ngaku-ngaku Bjorka!
-
Aksi Serangan Udara hingga Pembebasan Sandera Warnai Gladi Bersih HUT ke-80 TNI
-
Niat Sedekah Rp2 Ribu, Harta Rp58 Juta Malah Amblas Digasak Komplotan Hipnotis Berkedok Religius