Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan pemangku kepentingan mengadakan diskusi pembahasan potensi pengembangan energi nuklir menjadi pembangkit listrik.
"Yang kami bahas bukan lagi boleh atau tidak bangun PLTN, tetapi apakah Indonesia punya sumber daya uranium hingga torium? Selain itu jika ada, bagaimana nantinya sampai pada tahap kajian?" kata Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar di Jakarta, Jumat (4/11/2017).
Lebih lanjut, Mantan Menteri ESDM tersebut menjelaskan bahwa memang ada pro dan kontra dalam diskusi tersebut, tetapi memang tidak dipungkiri Indonesia memiliki potensi tersebut.
Secara teknologi Indonesia memang belum bisa mengembangkan sendiri potensi tersebut, namun perusahaan asal Rusia, Rosatom sudah masuk ke Indonesia untuk dapat membicarakan tahapan-tahapan selanjutnya.
Secara keekonomian, Arcandra menjelaskan untuk membangun PLTN tidak membutuhkan biaya yang sedikit. Rata-rata pembangunan PLTN bisa menghasilkan sekitar 1.000 MW dengan asumsi kisaran biaya bisa mencapai 6 juta dolar AS per megawatt-nya.
"Untuk membangun reaktor nuklir bukan saja dari faktor keekonomian, melainkan budaya, disiplin, hingga sumber daya manusia kita juga harus mumpuni untuk mengelola reaktor tersebut," katanya.
Kalaupun potensi reaktor tersebut terealisasi Arcandra mengatakan Provinsi Bangka-Belitung menyatakan kesiapan daerahnya untuk menjadi salah satu lokasi pembangunan. Namun, menilik kebutuhan energi di wilayah tersebut Ia menjelaskan masih perlu diskusi yang panjang untuk dapat mewujudkan hal tersebut.
Arcandra menjelaskan jika potensi PLTN dibangun maka haruslah lebih efisien daripada pembangkit lainnya maupun dari energi baru terbarukan. Sebab apabila lebih tinggi harga jual listrik per kWh-nya daripada pembangkit yang sudah ada, maka hanya menjadi beban yang lebih besar.
"Apakah reaktor nuklir aman? Buktinya banyak negara yang sudah menerapkan. Apakah ada kecelakaan? Memang ada, tapi hal itu bisa diminimalisir. Kita sebenarnya juga punya banyak ahli tentang nuklir," jelasnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Heran SPBU Swasta Batal Beli BBM Pertamina, Kementerian ESDM: Bensin Shell Juga Mengandung Etanol
-
Awasi Subsidi Rp 87 Triliun, Pemerintah Kaji Pembentukan Badan Pengawas Khusus LPG 3 Kg
-
BBM Langka, Kementerian ESDM Kaji Mekanisme Baru Pengadaan Bahan Bakar ke SPBU Swasta!
-
Omongan Menkeu Purbaya Soal Data Subsidi LPG Sejalan dengan Sri Mulyani
-
Soal Penyebab Kilang Minyak Dumai Terbakar, Bahlil: Tanya ke Pertamina!
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
Terkini
-
Polisi Larang Warga Berkerumun di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny: Kasih Kami Kesempatan!
-
Komitmen TJSL, BNI Perkuat Ekonomi Kerakyatan dan Kelestarian Lingkungan di Desa Ponggok Jawa Tengah
-
MDIS Buka Suara soal Ijazah Gibran, PSI: Hentikan Polemik Jika Niatnya Cari Kebenaran!
-
Rizky Kabah Tak Berkutik di Kamar Kos, Detik-detik Penangkapan TikTokers Penghina Suku Dayak!
-
Sidang Praperadilan: Nadiem Makarim Masih Dibantarkan, Orang Tua Setia Hadir di Ruang Sidang
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Korban Jiwa Bertambah Jadi 9 Orang
-
Menteri Haji dan Umrah Datangi KPK di Tengah Penyidikan Kasus Korupsi Kuota Haji, Bahas Apa?
-
Mengulik Pendidikan Gibran: MDIS Tak Keluarkan Ijazah, Hanya Jalankan Kurikulum Universitas Asing
-
Bendera Merah Putih Robek di Puncak Monas Saat Gladi HUT TNI, Kapuspen: Bahan Kain Kurang Bagus
-
TNI Jelaskan soal Bendera Merah Putih Robek saat Gladi HUT TNI di Monas, Apa Katanya?