Suara.com - Parapet (pagar atau dinding beton pelindung) jalur Mass Rapit Transit (MRT) terjatuh di kawasan Jalan Wijaya II, Kebayoran Baru, pada Jumat (3/11/2017) malam lalu.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pengelola MRT Jakarta untuk mengevaluasi insiden jatuhnya parapet tersebut, agar kejadian itu tidak terulang lagi.
"Nomor satu, harus lebih hati-hati, pengelola MRT supaya me-review di mana letak masalahnya sehingga tidak berulang," ujar Anies di Balai Kota DKI, Jakarta, Sabtu (4/11).
Tak hanya, Anies menuturkan bahwa pascakejadian, dirinya langsung melakukan komunikasi dengan Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar, demi memastikan agar korban yang menjadi korban jatuhnya parapet itu tetap ditanggung penghidupannya.
"Tadi malam saya berkomunikasi langsung dengan Pak Dirut MRT, kira-kira jam 12-an (malam), dan memastikan bahwa yang jadi korban itu penghidupannya tidak terganggu. Bukan hanya biaya kesehatannya ditanggung, tetapi penghidupannya tidak terganggu. Dan langsung beliau pastikan langkah-langkah untuk korban," kata Anies.
Penghidupan yang dimaksud Anies yakni agar pihak MRT Jakarta bertanggung jawab bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga memberikan jaminan penghidupan bagi korban hingga kesehatannya pulih dan mendapatkan pekerjaannya kembali.
"Kalau alat kerjanya rusak, jadi bukan hanya biaya rumah sakit. Makanya tadi saya bilang, penghidupannya, bukan hanya kesehatannya. Karena kalau kita bicara penghidupannya, maka kita bicara lebih dari secara fisik, tetapi juga kita bicara soal bagaimana dia tetap hidup meskipun ada kejadian itu," tandasnya.
Diketahui, dari hasil investigasi, jatuhnya parapet dengan berat tiga ton itu bermula saat material OCS Parapet (tembok pembatas jalur layang) mulai diangkat dengan Truck Mounted Crane, untuk dipasang di jalur kereta layang.
Ketika pengangkatan OCS Parapet tersebut di ketinggian 20 cm dan melakukan pemindahan, namun tiba-tiba kondisi boom (lengan crane) goyang, sehingga operator gagal untuk mengontrol posisi boom yang mengakibatkan boom memanjang, sehingga radius boom melebihi yang seharusnya sampai dengan kurang lebih 8 m. Hal itu kemudian mengakibatkan crane tidak dapat berdiri dengan stabil saat mengangkat OCS.
Kondisi itu lantas menyebabkan material OCS yang sedang diangkat terjatuh, hingga menimpa mobil dan kendaraan bermotor roda dua yang sedang melaju dan mengenai pengendara.
Akibat kejadian itu, pengendara motor atas nama Syamsudin mengalami luka memar dan lecet. Syamsudin pun sudah diberikan penanganan medis oleh pihak RS Pertamina. Sementara pengendara mobil dilaporkan tidak mengalami luka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah