Suara.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akhirnya memberikan klarifikasi mengenai video penganiayaan siswa, yang viral di media-media sosial sejak Senin (6/11) awal pekan ini.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemdikbud Hamid Muhammad menyatakan, video itu bukan pemukulan guru terhadap siswa, melainkan antarsiswa.
"Selain itu, kejadian yang viral tersebut juga bukan di Pangkal Pinang, tapi kejadiannya di Pontianak, Kalimantan Barat, tepatnya di SMK Bina Utama," ujar Hamid, Selasa (7/11/2017).
Hamid juga membantah pernyataan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), yang menyebutkan bahwa yang pelaku pemukulan itu adalah orang tua siswa lain.
"Jadi ini siswa kelas X, yang memukul teman sekelasnya. Cuma badannya lebih besar seperti orang tua," klaim Hamid.
Menurut Hamid, siswa itu memukul temannya karena tak tahan sering diejek. Kejadiannya pada Kamis (2/11). Perkelahian itu divideokan oleh siswa lain.
"Videonya 'kan samar-samar, itu seperti orang tua atau orang yang sudah dewasa. Tapi ternyata sama-sama siswa," katanya.
Pihak sekolah sudah melakukan mediasi antara kedua belah pihak yang bertikai. Pihak sekolah juga memutuskan bahwa hal itu merupakan kejadian perkelahian biasa.
Baca Juga: Kritik Nikahan Kahiyang Mewah, Fahri Hamzah Usul Ini ke Jokowi
Untuk menciptakan rasa aman di sekolah, pihaknya sudah menerbitkan peraturan Permendikbud 82/2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.
"Dalam Permendikbud tersebut bahwa setiap sekolah itu harus bikin posko pengaduan terhadap semua bentuk kekerasan yang ada di sekolah. Itu yang seharusnya ditindaklanjuti oleh setiap sekolah," jelasnya.
Ada sekolah yang menjalankan imbauan tersebut dengan baik dan ada juga yang tidak. Untuk itu, Kemdikbud meminta kepala dinas untuk membuat posko pengaduan terhadap semua bentuk kekerasan yang ada di sekolah.
"Ada sekolah yang menjalankan imbauan tersebut dengan baik dan ada juga yang tidak," tandasnya.
Berita Terkait
-
Wali Kota Pontianak Bantah Video Pemukulan Pelajar di Daerahnya
-
Mabes Polri: Ada Penganiayaan Siswa di SMPN 10 Pangkal Pinang
-
KPAI: Video Aksi Brutal Guru Bukan di Babel Tapi Diduga Pontianak
-
Brutal! Guru Pukuli dan Benturkan Kepala Murid ke Tembok Kelas
-
Video Viral! Guru SMP Pukuli dan Seret Murid Hingga Pingsan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank
-
Viral Korban Kecelakaan Diduga Ditolak Puskesmas, Dibiarkan Tergeletak di Teras
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM