Suara.com - Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengancam menutup Diskotek Diamond, Jakarta Barat, sebagai bagian komitmennya memberantas peredaran narkoba di ibu kota.
Anies mengungkapkan, Senin (13/11) sore, ia sudah mendapat laporan dari Kepala Satpol PP Jakarta Yani Wahyu, mengenai hasil penyelidikan Polda Metro Jaya di diskotek tersebut.
"Meskipun barang bukti narkoba tidak disuplai dari dalam diskotek itu, tapi pengelola Diamond sudah melakukan pelanggaran karena tidak memberikan pengawasan ke pengunjung yang datang. Tidak ada tutup buka, tutup buka lagi,” tutur Anies, Selasa (14/111/2017).
Anies meminta Kasatpol PP Yani untuk menerapkan perintah Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2015 tentang Kepariwisataan. Salah satu pasal dalam perda itu menyebutkan, tempat hiburan yang terlibat narkoba harus ditutup.
Ia selanjutnya mengingatkan pemilik tempat hiburan malam, untuk mengawasi pengunjung yang datang dan melakukan pemeriksaan barang-barang bawaan.
"Jangan birkan lokasi itu jadi tempat peredaran narkoba. Saya tadi sempat cek datanya, di Jakarta ini angkanya itu makin meningkat," kata Anies.
Anies menerangkan, berdasarkan data BNN Provinsi DKI, pengguna narkoba di Jakarta ada sekitar 500 ribu orang. 40 persen di antaranya adalah karyawan, dan 20 persennya pelajar.
"Tahun 2014 kasusnya sebanyak 12.929, itu meningkat jadi 17.300 tahun 2016. Dan peningkatan terbesar terjadi di lulusan universitas, naiknya lebih dari 400 persen," ungkapnya.
Libatkan RT dan RW
Baca Juga: Sidang Vonis Buni Yani, Polisi Terapkan Pengamanan Berlapis
Selain Diamond, Anies memastikan akan menindak tempat hiburan lain yang melakukan pelanggaran. Untuk mengawasi semua tempat hiburan itu, pemprov akan menggandeng pengurus RT dan RW.
"Kami juga akan aktifkan lewat RW siaga, untuk memantau peredaran narkoba di kampung-kampung. Itu akan kami kerjakan semua," tuturnya.
Untuk diketahui, Diskotek Diamond disegel pemerintah DKI karena polisi menemukan alat hisap sabu. Pada tempat itu juga, polisi sempat menangkap seorang politikus Partai Golkar Indra J Piliang, bersama dua rekannya, bulan lalu.
Indra dan kedua rekannya dinyatakan positif menggunakan sabu berdasarkan hasil tes urine.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung