Suara.com - Presiden Joko Widodo membuka rapat kerja nasional (Rakernas) partai Nasdem di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Dalam pidatonya Jokowi menyinggung soal sikap partai Nasdem dalam mengambil keputusan politik selalu mendahului partai politik lainnya, baik itu dalam Pilkada maupun Pilres 2019 mendatang.
Pernyataan Jokowi itu menyusul keputusan Nasdem yang mendeklarasikan diri mendukungnya kembali pada Pilpres 2019 mendatang.
"Selamat ulang tahun ke-6 partai Nasdem. Partai pimpinan Bang Surya Paloh ini jalannya cepat bangat, jalannya cepat sekali. Tiba-tiba sudah pilih calon Gubernur, calon Wali Kota, calon Bupati, cepat sekali," kata Jokowi.
Menurutnya, cepat dalam mengambil keputusan seperti yang dilakukan Nasdem itu diperlukan di era sekarang. Sebab, kata dia, perubahan dunia saat ini begitu cepat seiring perkembangan dan kemajuan teknologi.
"Ya sekarang ini kecepatan itu sangat dibutuhkan, karena perubahan dunia sangat cepat sekali. Seperti kita ketahui perkembangan teknologi sangat cepat. Dan itu semua direspon oleh Partai Nasdem. Saya yang melihat dari jauh saja geleng-geleng (kepala), begitu sangat cepatnya keputusan diambil," ujar dia.
Dia menambahkan sikap Nasdem yang cepat dalam mengambil keputusan politik itu mengikuti perkembangan zaman. Pasalnya, lanjut Jokowi, aspirasi masyarakat untuk perubahan-perubahan terus berkembang cepat.
"Dan Nasdem sebagai penggerak gerakan perubahan. Saya tahu visi misi Nasdem ini, yakni melihat bangsa ini ke depan, saya tahu sejak awal. Ini juga sejalan dengan visi yang saya emban saat ini. Terus melakukan perubahan-perubahan untuk memajukan negara," kata dia.
Jokowi mengingatkan, Indonesia adalah bangsa yang sangat besar dengan 250 juta lebih penduduk, 17 ribu pulau, 714 suku dan beragam bahasa lokal. Dia menyatakan tak ada bangsa di dunia yang sebesar Indonesia dengan jumlah pulau terbanyak, suku, bahasa terbanyak.
Baca Juga: Nasdem Resmi Dukung Jokowi Nyapres di Pemilu 2019
"Kita harus sadari bangsa ini adalah bangsa besar," ujar dia.
Kendati begitu, perlu diakui bahwa Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan lainnya. Maka dari itu, Jokowi mengajak semua elemen bangsa, termasuk partai politik untuk berpartisipasi aktif membangun untuk kemajuan bangsa dan negara.
"Ketertinggalan ini harus kita cepat-cepat kejar, yaitu dengan etos kerja, profesional, pola pikir, produktif, kedisiplinan dan lainnya," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka