Suara.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan cuaca ekstrem yang dipicu siklon tropis cempaka selama dua hari mengakibatkan 114 titik bencana di lima kabupaten/kota di DIY.
"Sebanyak 114 titik bencana itu terdiri atas bencana banjir, longsor, dan angin kencang," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta (BPBD DIY) Krido Suprayitno saat ditemui di Kantor Pusdalops BPBD DIY, Selasa malam.
Krido mengatakan dari 114 titik itu, yang paling mendominasi adalah bencana angin kencang sebanyak 68 titik yang tersebar di Kabupaten Bantul yang teridentifikasi di 32 titik, Kulon Progo 12 titik, Gunung Kidul 28 titik, dan Kabupaten Sleman 12 titik.
Sedangkan bencana banjir terdapat di 29 titik dengan jumlah dominan di Kabupaten Gunung Kidul yang mencapai 20 titik dan 9 titik lainnya tersebar merata di kabupaten lainnya.
Krido menilai fenomena banjir yang dominan di Gunung Kidul. Selain disebabkan banyaknya cekungan, hal itu terjadi karena curah hujan di kabupaten itu tercatat mencapai 200 mili meter (mm) per hari atau lebih tinggi dari curah hujan di kabupaten lainnya.
"Ini fenomena yang tidak pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya karena Gunung Kidul biasanya terkenal sering dilanda kekeringan," kata dia.
Selanjutnya, untuk bencana tanah longsor, Krido menyebutkan berdasarkan data terakhir terdapat di 44 titik yakni di Bantul 20 titik, Kulon Progo 10 titik, Gunung Kidul 6 titik, Sleman 3 titik, dan Kota Yogyakarta 4 titik.
Akibat luasnya cakupan lokasi bencana tersebut, untuk mekanisme penanganannya, menurut Krido, telah dinaikkan ke level II yang berarti akan melibatkan SKPD di lima kabupaten/kota.
"Mengapa dari level I kita naikkan ke level II, karena ini tidak bisa ditangani BPBD DIY sendiri," kata dia. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan