Presiden Joko Widodo jadi inspektur upacara di peringatan Hari Pahlawan di Taman Makan Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (10/11/2017). [suara.com/Eric Tanjung]
Ketua DPP Partai Golkar Zainudin Amali yakin Presiden Joko Widodo tidak ikut campur dengan urusan internal Partai Golkar.
"Tidak ada (intervensi). Saya meyakini bahwa presiden membiarkan partai-partai menyelesaikan urusannya sendiri secara independen tanpa intervensi dari pemerintah," kata Zainudin di gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/11/2017).
Sebanyak 14 ketua DPD Partai Golkar tingkat provinsi, termasuk sejumlah elite Golkar, tadi pagi menemui Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat. Di antaranya Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang tak jadi dicalonkan Golkar menjadi calon gubernur Jawa Barat tahun 2018, kemudian Airlangga Hartarto -- Menteri Perindustrian -- yang disebut-sebut akan menjadi ketua umum Golkar.
Zainudin mengatakan wajar saja Presiden Jokowi menerima kunjungan kader partai.
"Jadi konteks pertemuan pagi ini di Istana Bogor adalah seorang presiden, seorang kepala negara menerima perwakilan masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat secara kebetulan berlatar belakangan pimpinan Partai Golkar daerah-daerah," katanya.
Zainudin menduga isu musyawarah nasional luar biasa dengan agenda mengganti Setya Novanto tak dibahas dalam pertemuan di Istana Bogor.
"Saya kira tidak ya. Saya memahami bahwa bapak Presiden sangat tahu persis aturan dan beliau menyerahkan urusan internal partai politik manapun kepada partai itu sendiri. Jadi kalau soal diterima, saya kira itu pandangan saya sebagai tokoh masyarakat, sebagai presiden bisa menerima siapa saja," kata Zainudin.
"Tidak ada (intervensi). Saya meyakini bahwa presiden membiarkan partai-partai menyelesaikan urusannya sendiri secara independen tanpa intervensi dari pemerintah," kata Zainudin di gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/11/2017).
Sebanyak 14 ketua DPD Partai Golkar tingkat provinsi, termasuk sejumlah elite Golkar, tadi pagi menemui Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat. Di antaranya Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang tak jadi dicalonkan Golkar menjadi calon gubernur Jawa Barat tahun 2018, kemudian Airlangga Hartarto -- Menteri Perindustrian -- yang disebut-sebut akan menjadi ketua umum Golkar.
Zainudin mengatakan wajar saja Presiden Jokowi menerima kunjungan kader partai.
"Jadi konteks pertemuan pagi ini di Istana Bogor adalah seorang presiden, seorang kepala negara menerima perwakilan masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat secara kebetulan berlatar belakangan pimpinan Partai Golkar daerah-daerah," katanya.
Zainudin menduga isu musyawarah nasional luar biasa dengan agenda mengganti Setya Novanto tak dibahas dalam pertemuan di Istana Bogor.
"Saya kira tidak ya. Saya memahami bahwa bapak Presiden sangat tahu persis aturan dan beliau menyerahkan urusan internal partai politik manapun kepada partai itu sendiri. Jadi kalau soal diterima, saya kira itu pandangan saya sebagai tokoh masyarakat, sebagai presiden bisa menerima siapa saja," kata Zainudin.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
MK Tolak Gugatan Pilgub Papua, Begini Reaksi Golkar
-
Golkar Usul Pengendalian Medsos Lewat SIM Card, Bukan Batasi Akun
-
Benarkah Puteri Komarudin Jadi Menpora? Misbakhun: Mudah-mudahan Jadi Berkah
-
Anak Ade Komarudin Gantikan Dito Ariotedjo? Idrus Marham Ngarep Kader Golkar Isi Kursi Menpora Lagi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah