Suara.com - Seorang guru Sekolah Dasar Negeri di Purwakarta, Jawa Barat, Nurjanah menceritakan kisah seorang muridnya yang hidup dalam keluarga tidak mampu.
Melalui cuitannya di Media Sosial, Nurjanah menceritakan kisah saat muridnya tersebut menangis ketika ditanya alasannya tidak membawa beras perelek.
Diketahui, beras perelek merupakan program imbauan dari Pemerintah Purwakarta kepada keluarga mampu untuk memberikan segelas beras setiap pekan kepada keluarga yang kurang mampu.
Nurjanah mengatakan muridnya itu tinggal di sebuah rumah yang sudah reot di Jalan Ibrahim Singadilaga Gg. Nusa Indah 4 04 RW 01 Purwakarta.
Anak yang tak disebutkan namanya itu tinggal bersama seorang bapak dan ke dua kaka laki-lakinya masing-masing kelas 6 SD dan satu lagi harus putus sekolah saat hendak melanjutkan ke SMA.
"Anak ini cukup pintar dan juara kelas, mereka tinggal di rumah yang menurut kami nggak layak. Kami pun sempat melihat isi rumahnya," kata Nurjanah lewat cuitannya
Nurjanah mengatakan setiap pulang sekolah ketiga kedua itu pergi ke pasar untuk menjadi kuli panggul membantu bapak dan kakaknya. Uang yang diperoleh digunakan untuk biaya hidup mereka sehari-hari dan biaya sekolah dua anak itu.
Cerita Nurjanah ini ternyata menyita perhatian Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Dedi pun menyempatkan diri mendatangi kediaman anak itu, Sabtu (2/1/2017).
Setelah melihat langsung ke lokasi, ternyata rumah yang diketahui milik seorang bapak bernama Wawan itu sudah tidak layak. Bahkan sudah hampir rubuh. Penghasilan sebagai kuli panggul tidak cukup membiayai perbaikan rumah.
Baca Juga: Dedi Mulyadi: Jokowi Izinkan Airlangga Gantikan Setya Novanto
Melihat kondisi ketiga anak Wawan, Dedi berpesan agar sebisa mungkin anak-anak tersebut terus sekolah. Sebab itu menjadi salah satu fokus perhatian pemda yaitu pendidikan.
"Jangan kedul (malas), pokoknya harus tetap semangat. Jangan putus sekolah," kata Dedi.
Tag
Berita Terkait
-
Bondan Winarno Dikenang Jadikan Sate Maranggi "Go Internasional"
-
Wasekjen dan Ketua DPD Golkar Jabar Berdebat Soal Munaslub
-
Dedi Mulyadi Sebut 20 DPD I Golkar Sepakat Minta Munaslub
-
Dedi Mulyadi: Kalau Opininya Terus Negatif, Golkar Ambruk
-
Kata Dedi Mulyadi, Masalah Golkar Saat Ini Tak Seberat Sebelumnya
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM
-
Raperda KTR Ancam 'Bunuh' Konser Musik Jakarta, Legislator: Banyak Mudharatnya