Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengusulkan agar "kursi anti-ngantuk" hasil riset mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) dapat dipakai di Gedung DPR RI.
Usulan itu dilontarkan JK—akronim beken Jusuf—saat memberikan pidato kunci dalam "Seminar Nasional Hilirisasi Teknologi dan Start-Up Bisnis" di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Senin (4/12/2017).
"Itu nanti kalau dibagikan kepada anggota DPR di ruang sidang itu bagus itu," kata JK saat berpidato yang disambut tepuk tangan peserta seminar.
Dalam pidato itu juga, JK mengatakan akan mengajak 10 hingga 20 mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai perguruan tinggi Indonesia, termasuk Unbraw, untuk melakukan studi banding mengenai teknologi dan inovasi ke Jepang.
"Saya juga ingin menyampaikan pak rektor dalam waktu yang tidak lama, saya ingin mengajak beberapa mahasiswa, 10 atau 20, untuk melihat fasilitas yang 'full' inovasi yang punya 'impact' besar kepada infrastruktur," tuturnya.
JK menjelaskan, tujuan studi banding itu untuk melihat secara lebih luas kesempatan hasil riset dan penemuan dapat diterapkan dan dijual kepada masyarakat.
"Studi banding itu untuk melihat dunia nyata dari penjualan, melihat lebih luas lagi bagaimana penemuan itu dapat diimplementasikan, bagaimana bisa dijual, karena yang paling penting 'kan bisa dijual," tuturnya.
Meskipun Wapres belum menentukan kepastian waktu studi banding itu akan dilaksanakan, politikus senior Partai Golkar itu menegaskan, program tersebut merupakan bentuk dukungannya untuk mendorong kewirausahaan, inovasi dan teknologi dari perguruan tinggi.
"Saya juga ingin berusaha, juga untuk sama-sama membantu bagaimana memajukan 'entrepreneurship', inovasi dan teknologi para mahasiswa," jelasnya.
Baca Juga: Hindari Dualisme, Panglima TNI Minta Penggantinya Cepat Dilantik
Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga mengucapkan terima kasih kepada UB yang menggunakan namanya sebagai nama pusat kewirausahaan dan inovasi bernama "Jusuf Kalla Innovation and Entrepreneurship Center".
"Pada kesempatan kali ini saya ingin mengucapkan terima kasih nama saya digunakan sebagai keinginan untuk inovasi, tentu saya berterima kasih, dan di samping itu tentu akan 'sharing', bagaimana caranya mampu mensukseskan lembaga ini," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Piala Dunia Resmi Disiarkan Gratis di TVRI, Mulai Kapan Bisa Ditonton?
-
Lowongan Kerja PLN 1-5 Oktober 2025: Lulusan D3, S1, S2 Semua Jurusan Merapat, Cek Syaratnya di Sini
-
Liput Kasus Keracunan MBG, Jurnalis Malah Dicekik Pekerja SPPG Dapur Umum di Pasar Rebo
-
Musala Ambruk Makan Korban, Netizen Gemas dengan Pernyataan Pengasuh Ponpes Al Khoziny
-
Kapuk Dimekarkan Jadi Tiga Kelurahan, Kantor Lurah Baru Dibangun 2027
-
Jaringan Pemasok Amunisi ke OPM Terbongkar! Muncul Dugaan Libatkan Oknum TNI
-
Jumlah Penduduknya Kebanyakan, Gubernur Pramono Mekarkan Kapuk Jadi Tiga Kelurahan
-
Detik-detik Veloz Tabrak Toko Buah Segar! Pengemudi Wanita 41 Tahun Jadi Sorotan
-
Heboh Ada Foto Presiden Prabowo di Reklame Israel, Dasco: Perlu Dicek
-
Udang Beku Radioaktif di Cikande: Zulhas Klaim Tak Ganggu Ekspor Nasional