Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai ajang Asian Games 2018 tidak hanya berguna untuk meningkatkan prestasi atlet Indonesia. Namun juga berdampak pada investasi jangka panjang.
"Asian Games ini sangat penting walau dibutuhkan biaya yang besar. Tapi ini juga akan menjadi investasi ke depan," kata JK usai penandatanganan perjanjian kerja sama sponsorship pendanaan Asian Games 2018 dengan para sponsor swasta di kantor Wapres di Jakarta, Rabu (6/12/2017).
JK menjelaskan pentingnya penyelenggaraan Asian Games bagi Indonesia, karena Indonesia baru pertama menjadi tuan rumah multievent tersebut pada 1962.
Dia pun membandingkan dengan Cina dan Thailand yang sudah tiga kali jadi tuan rumah Asian Games. Karena itu penyelenggaraannya mendorong sinergi dan kerja sama yang besar.
Alasan lain pentingnya Asian Games bagi Indonesia, karena saat ini olahraga menjadi bagian dari keseharian masyarakat.
"Maka butuh biaya besar terutama untuk venue. Seandainya kita tidak menjadi tuan rumah pada 1962, maka kita tidak punya Gelora Bung Karno (GBK). Kita tidak punya televisi dan tidak punya atlet-atlet yang berprestasi," tuturnya.
Untuk membangun venue olahraga Asian Games 2018 di Palembang dan Jakarta menurut JK membutuhkan biaya sebesar Rp10 triliun.
Di Palembang sebagian dibangun dari dana pihak swasta sementara venue di Jakarta sebagian besar dibangun dengan anggaran dari pemerintah.
Sementara untuk upacara pembukaan Asian Games dianggarkan 50 juta dolar AS, karena menjadi simbol bagi pelaksanaan pesta olahraga itu.
Baca Juga: Musim Depan, Ducati Tak Lagi Beri 'Toleransi' kepada Lorenzo
"Di samping itu juga untuk jangka panjang olahraga itu bukan hanya Asian Games, tapi ada juga kegiatan olahraga lainnya karena itu butuh perencanaan jangka panjang," tambah mantan ketua umum Partai Golkar.
Begitu juga dengan kerja sama pendanaan oleh pihak swasta, menurut JK juga menjadi image branding serta iklan bagi perusahaan-perusahaan tersebut ke internasional.
"Karena Asian Games ini kita akan tayang live selama 12 jam begitu juga dengan Cina dan Jepang," ujarnya.
Sebanyak sembilan perusahaan swasta menandatangani kerja sama sponsorship Asian Games 2018 dengan nilai sekitar Rp760 miliar. [Antara]
Berita Terkait
-
Rapimnas I Partai Golkar, Kader Solid di Bawah Kepemimpinan Bahlil Lahadalia
-
Warga Korban Banjir Minta Cangkul dan Sekop ke JK untuk Bersihkan Rumah
-
Akhir Pekan Ini Golkar Bakal Gelar Rapimnas, Bahas Apa?
-
JK Hingga Jurnalis Korban Pengeroyokan Terima Anugerah Dewan Pers 2025
-
Ironi Hakordia, Silfester Matutina Si Manusia Kebal Hukum?
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
Nyalip Tak Hati-hati, Calya Disopiri Mahasiswa Myanmar Seruduk Minitrans di Duren Tiga
-
Derita WNI Hamil 6 Bulan di Kamboja, Lolos dari Siksaan Sindikat Judi Online
-
Gempa M5,6 Guncang Pesisir Bengkulu, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
Arus Balik Natal 2025 Mulai Terlihat di Stasiun Senen
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?