Suara.com - Pemerintah Provinsi Jakarta mulai melakukan pencanangan Outbreak Respon Imunization (ORI). Wilayah Jakarta Barat dan Jakerta Utara menjadi fokus pertama pemerintah dalam mencegah penyebaran penyakit difteri.
"Kami akan menjangkau dalam kasus ini 1,2 juta orang. Dan Insya Allah ini akan kita tuntaskan sesegera mungkin kemudian sesudah itu kita akan langsung memulai dengan wilayah-wilayah lain," ujar Gubernur Jakarta Anies Baswedan di SMA N 33 Cengkareng, Jalan Kamal, Jakarta Barat, Senin (11/12/2017).
Setelah wilayah Jakarta Barat dan Utara, Anies mengatakan pemberian imunisasi gratis ini akan diperluas ke seluruh wilayah di ibu kota seperti Selatan, Timur, Pusat dan Kepulauan Seribu.
"Dari temuan selama ini kejadian difteri ditemukan di Jakarta (wilayah) daratan. Jakarta kepulauan tidak ditemukan dan mudah-mudahan tidak muncul nanti," kata Anies.
Penyebaran penyakit difteri, kata Anies, mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2014 ditemukan 4 kasus, 9 kasus di 2015, 16 kasus di 2016, dan tahun ini sudah ada 25 warga Jakarta terkena difteri.
"Dan ada kematian dua orang yang fatal sehingga meninggal. Karena itu kita luncurkan (ORI) ini dan saya sampaikan ke semua bahwa vaksinasi ini diberikan cuma-cuma kepada rakyat," katanya.
Warga, kata Anies, bisa mendapatkan imunisasi secara gratis di puskesmas dan RSUD.
Rencananya, pemerintah DKI juga akan membuka stand di beberapa mal yang ada di Jakarta untuk pemberian vaksinasi ke warga, khussunya pada anak-anak.
"Bahkan kita akan buka di mal-mal. Kami akan menjangkau ke seluruh wilayah. Meskipun itu artinya biaya bagi negara, tetapi bagi masyarakat itu gratis," kata Anies.
Baca Juga: Menkes Bersama Anies Baswedan Sosialisasi Penanggulangan Difteri
"Dan Insya Allah dengan cara seperti ini maka ibu kota bisa terbebas kembali dari difteri. Dan kalau itu kita bisa lakukan Insya Allah anak-anak kita punya masa depan yang baik," ujar Anies menambahkan.
Berita Terkait
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS? Ini Klarifikasi Gubernur Pramono Anung
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Kapolri Update Ledakan SMAN 72: 29 Siswa Masih Dirawat, Total Korban 96 Orang
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Uang Rp 1000 Jadai Rp 1, Apa Maksudnya?