Suara.com - Polri merilis identitas 19 terduga teroris yang ditangkap di Jawa Timur, Pekanbaru dan Sumatera Selatan pada rentang waktu 9-11 Desember 2017. Mereka masih diperiksa.
"Sebanyak 19 terduga teroris ditangkap di tiga daerah dalam waktu tiga hari. Mereka masih diperiksa," kata Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Jakarta, Selasa (12/12/2017).
Di Jawa Timur ditangkap tiga terduga teroris, Sabtu (9/12/2017) yakni yang pertama Paripung Dhani Pasandi alias Ipung ditangkap di Jalan Raya Sumorame Sidoarjo. Ipung diduga termasuk ke dalam kelompok Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) yang bersama-sama dengan Isnaini Ramdhoni alias Doni, Moch Ramuji alias Kapten, Abdul Majid, dan Bagus Maskuron yang meninggal di Suriah; serta merencanakan pemboman kantor polisi di Surabaya pada tahun 2014.
"Ia juga berperan membeli dan menyiapkan bahan-bahan bom," katanya.
Yang kedua Muh Muhidin Gani alias Abu Faros alias Deni, ditangkap di Gang Gading Jalan Kedinding Lor Surabaya Jawa Timur. Keterlibatannya termasuk dalam kelompok jaringan Abu Jandal dan ergabung dengan ISIS di Suriah sebagai pejuang teroris asing dan sudah mengikuti tadrib askari dan ribath.
Yang ketiga Kiki Rizky Abdul Kadir alias Kiki alias Abu Ukasah ditangkap di Jalan Raya Sawahan, Malang. "Keterlibatan Kiki sama dengan peranan Abu Faros," katanya.
Di Pekanbaru ditangkap empat orang terduga teroris yakni yang pertama Dewa Rizky Pangestu alias Rizky, ditangkap pada Minggu (10/12) di Kompleks PT Sumatera Riang Lestari, Pulau Rupat, Kab. Bengkalis.
Pada 23-26 Februari 2017, Rizky ikut kegiatan i'dad di Bukit Gema Lipat Kain, dan pada Mei 2017, Rizky bersama sejumlah rekannya mengadakan pertemuan di Danau Buatan Rumbai untuk merencanakan aksi teror ke Pospol, Polsek dan Mako Brimob Pekanbaru.
Rizky juga bersedia menjadi eksekutor bersama rekan-rekannya dalam rencana penyerangan ke Pospol, Polsek dan Mako Brimob Pekanbaru. Yang kedua Rangga Respati alias Abu Khanza ditangkap di Jalan Suka Karya Kualu Perumahan Mahkota Riau, Senin (11/12).
Baca Juga: Polisi Tahan Tersangka Serangan Teroris New York
Pada Desember 2016 Abu Khanza bersama Wawan Kurniawan alias Abu Afif (telah ditangkap) ke Ogan Komering Ilir Sumsel untuk survei pembelian senjata api, pada 4-7 Januari dan 23-26 Februari 2017. Abu Khanza juga ikut kegiatan i'dad di Bukit Gema Lipat Kain.
Yang ketiga Agusti Raja alias Raja ditangkap di Jalan Garuda Sakti, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau pada hari Senin (11/12). Keterlibatannya merencanakan penyerangan Mako Brimob Pamenang Jambi, ikut merencanakan penyerangan Polsek Payakumbuh Polda Sumbar dan ikut merencanakan pembakaran Polres Dharmasraya Sumbar.
Yang keempat Dori Gusvendi alias Abu Syuhada ditangkapdi Jalan Pulau Jambu, Kuok, Bangkinang Barat, Kab. Kampar, Riau, pada Senin (11/12). Keterlibatannya mengikuti i'dad di Bukit Gema Lipat Kain pada 4-7 Januari 2017, berencana hijrah ke Marawi via Toli-Toli, mengetahui pembelian senjata Wawan alias Abu Afif serta melakukan pertemuan di Danau Buatan Rumbai untuk merencanakan amaliyah ke Pospol, Polsek dan Mako Brimob Pekanbaru.
Sementara itu di Sumatera Selatan ditangkap 12 terduga teroris pada Minggu (10/12/2017), yakni:
1. Abdul Kadir alias Yazid alias Abu Ibrahim di rumahnya di Semambu, Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir. Keterlibatan anggota Kelompok JAK yang ikut pelatihan di Bukit Gemah Kampar-Riau, merencanakan amaliyah di Riau dan ikut latihan menembak dengan kelompok JAK di Jambi dan masuk dalam daftar buron.
2. Imron alias Abu Hasan ditangkap di Kramat Raya Perum Graha Elok Persada, Talang Kramat, Kabuaten Banyu Asin. Keterlibatannya sebagai anggota Kelompok JAK, ikut pelatihan di Bukit Gemah Kampar, Riau, mengetahui rencana amaliyah di Riau dan membantu menyembunyikan DPO.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!