Suara.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi akan berkunjung ke Brussel, Belgia, untuk menggalang dukungan Uni Eropa (UE) bagi kemerdekaan Palestina dan menyampaikan hasil Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT-LB OKI) tentang Yerusalaem di Istambul, Turki, Rabu (13/12/2017).
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Guerend di Jakarta, Rabu malam, mengonfirmasi rencana pertemuan Menlu Retno dan Menlu Uni Eropa Federica Mogherini yang akan dilakukan di Brussel, Belgia, Kamis (14/12/2017).
"Menteri Retno akan mengunjungi Brussel setelah menghadiri pertemuan khusus OKI di Istambul. Pertemuan ini diusulkan oleh Menteri Retno untuk membahas masalah Yerusalem dengan Uni Eropa," kata Guerend.
Dubes UE untuk Indonesia juga mengonfirmasi bahwa Menlu Mogherini telah setuju bertemu dengan Menlu Retno karena UE juga memiliki pandangan yang identik dengan Indonesia terkait Yerusalem. Pandangan itu terutama terkait solusi dua negara bagi Israel dan Palestina, dan kedua negara harus dapat berdampingan dengan damai.
Guerend mengatakan Uni Eropa memiliki tanggung jawab khusus terkait masalah Timur Tengah, terutama karena selalu disebut berada di pihak Israel, tetapi di saat yang sama dan dalam porsi yang sama UE juga berada di pihak yang mendukung bahwa Bangsa Palestina berhak mendapatkan negara yang merdeka.
"Uni Eropa mendukung kedua negara, Israel di satu sisi, dan Palestina di sisi lainnya, harus dapat berdampingan dengan damai," kata dia.
Sementara itu, Menlu Retno melalui pesan video yang dikirimkan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir dari Istambul, mengonfirmasi bahwa kunjungan ke Brussel untuk menyampaikan hasil pertemuan OKI kepada perwakilan tinggi urusan luar negeri dan kebijakan keamanan Uni Eropa.
"Setelah ini saya akan menggalang dukungan dari negara lain, termasuk dari Uni Eropa, dengan menemui Menteri Luar Negeri Uni Eropa di Brussel," kata dia.
Sebelumnya dalam KTT-LB OKI tentang Yerusalem, Presiden Joko Widodo menyerukan enam poin dalam Deklarasi Istambul tentang Yerusalem agar dapat diimplementasikan negara-negara anggota.
Baca Juga: Presiden Palestina dan Raja Yordania Memuji Dukungan Indonesia
Enam poin tersebut, yakni OKI harus secara tegas menolak pengakuan unilateral AS dan solusi dua negara adalah satu-satunya solusi dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina, semua negara yang memiliki Kedutaan Besar di Tel Aviv, Israel, untuk tidak mengikuti keputusan AS memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem, negara OKI dapat menjadi motor untuk menggerakkan dukungan negara yang belum mengakui kemerdekaan Palestina untuk segera melakukannya.
Selanjutnya, negara anggota OKI yang memiliki hubungan dengan Israel agar mengambil langkah-langkah diplomati, termasuk kemungkinan meninjau kembali hubungan dengan Israel sesuai dengan berbagai Resolusi OKI, anggota OKI harus mengambil langkah bersama tingkatkan bantuan kemanusiaan, peningkatkan kapasitas dan kerja sama ekonomi kepada Palestina, dan OKI harus mampu menjadi motor bagi gerakan di berbagai forum internasional dan multilateral untuk mendukung Palestina, termasuk di Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Ini 6 Rekomendasi Jokowi ke OKI soal Kedudukan Yerusalem
-
Puan Minta Buku yang Nulis Yerusalem Ibu Kota Israel Ditarik
-
Presiden Palestina dan Raja Yordania Memuji Dukungan Indonesia
-
Jokowi: Indonesia akan Menyertai Palestina dalam Perjuangannya
-
Sebelum Trump, Buku SD Tulis "Yerusalem adalah Ibu Kota Israel"
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut