Tim Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila yang diketuai Yudi Latief mengunjungi Gereja Katedral [suara.com/Erick Tanjung]
Menjelang misa Natal, Tim Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila yang diketuai Yudi Latief mengunjungi Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Minggu (24/12/2017).
Uskup Agung Jakarta, Ignasius Suharyo dan para pemuka agama Katolik menyambut mereka dengan hangat.
"Kami datang kemari untuk bersambung rasa, merasakan denyut nadi, denyut kebahagiaan, pengharapan, dan kasih sayang yang bergema meliputi Natal kali ini di Katedral, seluruh tanah air dan seluruh dunia," kata Yudi dalam sambutan di hadapan jemaat Katolik.
Yudi mengatakan kehadiran Natal menjadi semacam hujan di tengah kekeringan.
"Ketika langit diluar terasa mendung, dan dipenuhi awan yang dipenuhi banyak kecurigaan. Ada banyak rumput, ranting-ranting yang kering mudah terbakar, ada juga tanah-tanah yang mulai terbelah, Natal datang semacam hujan kasih sayang untuk kembali menyiram seluruh rumput-rumput kering itu bisa hijau kembali, serta menjadikan Indonesia kembali hijau, damai dan sejahtera," ujar dia.
Yudi mengatakan pesan moral Natal mengajak ke arah golden role serta kasih sayang. Dia mengutip pernyataan Presiden Soekarno bahwa Pancasila menghendaki semua warga bertuhan yang tertera dalam sila pertama.
"Tetapi bertuhan dengan cara yang leluasa, bertuhan seperti oksigen yang memberi ruang hidup dan kehidupan bagi siapapun. Bertuhan secara berkebudayaan, yang lapang dan toleran, bertuhan secara berkeadaban," kata dia.
Yudi menegaskan Pancasila menjamin kebebasan untuk menganut agama dan keyakinan. Pancasila menjamin kebebasan semua umat beragama di negeri ini untuk menjalankan ibadah.
"Kita boleh berbeda agama dan keyakinan, tapi Pancasila menjamin kebebasan semua agama-agama untuk mengekspresikan dirinya di ruang publik tanpa perlu ketakutan," ujar dia.
Perayaan keagamaan, seperti Natal, harus dirasakan secara aman dan nyaman. Pemeluk agama tidak boleh diliputi ketakutan, katanya.
"Sebagai warga negara mereka berhak untuk mengekspresikan keyakinan dan keagamannya di ruang publik secara setara," kata dia.
Yudi menyampaikan semoga dengan semangat kasih sayang Natal dan semangat Pancasila, semua warna bisa menyatu, semua rasa bisa bersambung, semua rezeki bisa berbagi demi kebahagiaan hidup bangsa Indonesia yang majemuk ini.
"Akhirnya dari sanubari hati yang paling dalam, kami UKP Pancasila mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru, damai di hati dan dibumi, semoga semua makhluk yang berjiwa bahagia, sentosa, hidup bersama di dalam suka cita," kata dia.
Yudi didampingi anggota, antara lain Try Sutrisno dan Romo Benny Soesatyo.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Pemerintah Siapkan 'Kado' Nataru, Stimulus Ekonomi ke-3 Siap Guyur Tiket Murah hingga PPN
-
Rumah Jokowi di Solo Jadi Destinasi Wisata Dadakan saat Nataru!
-
Monas Tetap Jadi Pilihan Wisata Libur Nataru 2024
-
Istirahat Nyaman di Serambi MyPertamina, Fasilitas Lengkap untuk Keluarga Selama Perjalanan Jauh
-
Magis Natal di Kampung Tugu: Tradisi Unik Portugis Bertahan di Tengah Modernitas
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Heboh Isu Nurul Sahara Bekas LC, Denny Sumargo Bongkar Fakta: Bukan, Demi Allah!
-
Menyentuh! Bripka Handoko Izinkan Anak Tahanan Tidur di Luar Sel demi Peluk Ayahnya
-
Minta Uang Tebusan 30 Ribu Dolar AS, Begini Kata Polisi soal Peneror Bom Sekolah NJIS Kelapa Gading
-
Sebut Parcok Sudah Ada Sejak Tahun 2000-an, Napoleon Bonaparte: Kita Harus Selamatkan Polri!
-
Ahli Hukum: Permintaan Hotman Paris Buka BAP Saksi Tak Relevan di Praperadilan Nadiem
-
Uang dari KDM Dibagi-bagi di Stasiun, Yai Mim Ngaku Ambil Rp5 Juta Buat Nyawer Keroncong Rock
-
Segera Jabat Ketua Dewan Komisoner LPS, Anggito Abimanyu Lepas Kursi Wamenkeu
-
Skandal Haji Rp1 Triliun: KPK Panggil Kakanwil Kemenag Jateng, Jejak Eks Menag Yaqut Terendus?
-
Benjamin Paulus Hadir di Istana Pakai Setelan Jas dan Dasi Biru, Bakal Dilantik jadi Wamenkes?
-
Curiga Tak Berijazah SMA, Penggugat Ledek IQ Gibran: Sebut 6 Suku Bangsa Aja Gak Bisa!