Suara.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengaku telah dihubungi Partai Demokrai Indonesia Perjuangan (PDIP) terkait kocok ulang pimpinan DPR.
"PDIP nelpon saya, 'Presiden ini yaudahlah kita kocok ulang ya'. Gitu. Saya bilang, 'mau penambahan, kan sudah pernah dibicarakan. Mau penambahan pimpinan DPR, mau kocok ulang, itu semua harus by law. Harus berdasarkan UU," ujar Sohibul di Hotel Aston, Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (2/12/2017).
Menurut Sohibul, wacana penambahan pimpinan DPR terganjal Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3). Karena itu, kata dia perlu ada pembahasan lebih dulu.
"Kalau mau ya harus ada pembahasan. Nah sekarang mulai ada pembahasan," katanya.
"Arahnya ke pimpinan DPR, ya kita ikuti. Sudah dari kemarin penambahan pimpinan DPR itu hampir sepakat. Cuman menjadi terganjal ketika membahas tentang pimpinan MPR. Karena PDI Perjuangan kan tetap ingin juga di MPR, Gerindra juga ingin. Akibatnya kemudian, pimpinan MPR jadi seluruh fraksi dapat. Kan nggak rasional," katanya lagi.
Sohibul mengakui mundurnya Setya Novanto membuat semua fraksi kembali membahas pergantian pimpinan DPR.
"Makanya kami akan mendukung pergantian itu. Ya siapapun yang dicalonkan. Tentu kami juga minta dong, semua menghormati hak Fraksi PKS Bahwa wakil Ketua DPR itu hak Fraksi PKS," kata Sohibul.
Sohibul menambahkan dirinya juga telah dihubungi Partai Golkar. Saat itu, dia menyatakan keinginannya untuk mengganti Fahri Hamzah dari Wakil Ketua DPR. Kata Sohibul, Golkar menyatakan setuju.
"InsyaAllah. Waktu itu yang kontak saya Pak Airlangga langsung. Bahkan pak Ginanjar. Jadi saya kira mereka menyatakan siap. Ya kita percaya saja. Politik kan basisnya kepercayaan dan mudah-mudahan bisa dipercaya," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan