Suara.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan, partainya akan memecat Wakil Sekretaris DPD PDIP NTT Dolvianus Kolo setelah sikap tak terpujinya menanggapi penetapan calon gubernur dan wagub NTT Marianus Sae-Emilia Nomleni.
"Sikap Dolvianus sangat disayangkan. Berpartai itu harus dijalankan dengan disiplin, taat pada mekanisme partai dan setia pada konstitusi partai. Apa yang disampaikan oleh saudara Dolvianus dikategorikan sebagai pelanggaran disiplin, sehingga yang bersangkutan akan diberikan sanksi pemecatan," katanya melalui rilis yang diterima, Sabtu (23/12/2017).
Hasto mengaku sudah berbicara dengan Ketua Bidang Organisasi DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat soal sanksi pemecatan tersebut kepada Dolvianus.
Dia menambahkan, Dolvianus sudah diminta untuk memberikan klarifikasi, namun yang bersangkutan justru memberikan berbagai pernyataan yang tidak menunjukkan kapasitasnya sebagai kader partai.
"Partai harus mengambil tindakan tegas seperti sanksi pemecatan. Karena itu memalukan partai," ujarnya pula.
Terkait penetapan cagub dan cawagub NTT, Hasto menegaskan bahwa proses telah dijalankan, bahkan sebelum mengambil keputusan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah menugaskan Djarot Syaiful Hidayat untuk bertemu para tokoh masyarakat NTT, termasuk bertemu dengan para tokoh agama.
"Berbagai aspirasi telah ditampung, dan keputusan telah diambil, serta bersifat final. Bagi yang tidak setuju pada kepentingan kolektif partai tersebut, maka partai akan menegakkan disiplin partai," katanya menegaskan.
Lebih lanjut Hasto menambahkan PDIP memiliki tradisi demokrasi Pancasila, sehingga pasangan calon yang ditetapkan untuk membumikan Pancasila, menjaga NKRI, kebhinekaan Indonesia dan UUD 1945.
Pasangan tersebut juga akan diikutsertakan dalam sekolah para calon kepala daerah, sehingga ketajaman visi dan misi serta komitmen kekuasaan untuk rakyat menjadi ciri utama bagi seluruh pasangan calon PDI Perjuangan.
Baca Juga: Golkar Cari Ketua DPR dan Beri Ruang PDIP Dapat Kursi Pimpinan
Hasto meyakini bahwa masyarakat NTT sangat paham posisi politik PDI Perjuangan yang benar-benar hadir sebagai kekuatan persatuan bangsa.
Menurutnya, PDIP itu sangat kokoh membela Pancasila, UUD 1945, NKRI dan kebhinekaan Indonesia.
Karena itulah, katanya lagi, sikap yang ditunjukkan oleh Dolvianus tersebut adalah sikap perorangan sehingga sangatlah pantas sekiranya partai memberikan sanksi yang tegas. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Jejak Korupsi POME: Dari Kantor ke Rumah, Kejagung 'Kunci' Pejabat Bea Cukai
-
'Spill' Blueprint Gen Z Ideal Versi Megawati: Cerdas, Melek Politik, dan Merawat Bumi
-
Respons Kejagung Usai Sandra Dewi Cabut Gugatan Keberatan Perampasan Aset
-
Diduga Imbas Tabung Gas Bocor, Wanita Lansia Bos Warung Makan di Penjaringan Tewas Terpanggang
-
Gus Miftah 'Sentil' Soal Kiai Dibully Gara-Gara Es Teh, Publik: Belum Move On?