Suara.com - Anggota Lembaga Dakwa Front Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam Novel Bamukmin berharap agar umat jangan mau dipecah-belah dengan isu mahar politik terkait pernyataan La Nyalla Mattalitti beberapa hari lalu. Menurut wakil ketua Advokat Cinta Tanah Air itu ada tiga hal penting yang perlu jadi pertimbangan.
Yang pertama, soal uang mahar tersebut menurut dia masih sebatas isu yang belum terbukti kebenarannya secara hukum. Bahkan, kata dia, La Nyalla sendiri mengaku tidak pernah bicara uang mahar, yang ada adalah uang saksi.
"Kalau uang saksi tentu tidak dapat dikatakan sebagai mahar karena pemanfaatan saksi adalah untuk La Nyalla sendiri sebagai calon jika benar direkomendasikan. Lain hal jika dikemudian hari uang tersebut tidak dimanfaatkan untuk pengadaan saksi, baru bisa bermasalah," kata Novel kepada Suara.com, hari ini.
Yang kedua, soal ada beberapa calon yang direkomendasikan ulama, tapi tidak bisa maju pilkada. Novel mengatakan saat ini hampir semua partai mengalami kesulitan dalam menentukan calon. Banyak sekali dinamikanya, mulai dari suara partai yang tidak cukup untuk mengusung calon sendiri, sampai dengan persoalan strategi pembiayaan pencalonan yang membutuhkan dana sangat besar.
"Kalau toh sulit menerima rekomendasi calon yang diusulkan ulama, menurut saya terpenting adalah jangan sampai figur-figur yang dikenal memusuhi Islam diajukan sebagai calon oleh partai politik yang selama ini dekat dengan umat," kata dia.
Yang ketiga , soal soal komitmen Gerindra, PAN, dan PKS terhadap pembelaan umat. Menurut Novel komitmen mereka terhadap pembelaan terhadap umat tidak bisa dinilai hanya dari penentuan calon pada pilkada.
"Kita harus merujuk pada rekam jejak mereka dalam isu-isu soal keumatan. Kita tahu bahwa ketiga partai tersebut bersikap tegas menolak Perppu Ormas di DPR, melawan penista agama dan mereka juga tidak sungkan menerima perwakilan umat yang dikriminalisasi," kata Novel.
"Di luar parlemen kita tahu juga bahwa kader-kader partai tersebut terlibat langsung dalam aktivitas membela umat seperti mengajukan sejumlah uji materiil UU yang dianggap merugikan umat ke MK, mendampingi ulama dan aktivis Islam yang dikriminalisasi dan lain-lain."
Novel mengingatkan umat waspada dan jangan sampai mudah dipecah-belah.
"Kita sudah membuktikan bahwa jika umat bersatu maka kekuatan politik sebesar apapun tidak akan bisa mengalahkan kita," kata dia.
Novel berharap umat tetap bersatu dengan spirit 212.
"Kita harus terus melawan penista agama , kriminalisasi ulama , aktivis dan umat Islam , komunis , LGBT, aliran sesat , penghianat negara, penjajahan asing dan aseng, jangan terpecah belah dengan pernyataan politik La Nyalla nggak jelas dalam perjuangan melawan penista agama dan para pendukung penista agama."
Tag
Berita Terkait
-
Rapat DPD RI Panas! La Nyalla Dicap Otoriter Gegara Matikan Mic Senator: Forum Terhormat Jangan Ada Baku Hantam!
-
Sambut Hari Kemerdekaan ke-78 RI, Ketua DPD: Pancasila Harus Jadi Pemersatu Bangsa
-
Rekam Jejak Kontroversi La Nyalla, Kembali Daftar Jadi Calon Ketua Umum PSSI
-
Geger! Usai Minta Jokowi Ditambah 2 Tahun, Ketua DPD La Nyalla Juga Usul Presiden Dipilih MPR
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah