Suara.com - Ruang di Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen, Jakarta yang digunakan untuk rapat paripurna anggota DPD RI pada Jumat (12/7/2024) mendadak panas. Keributan di dalam rapat tak terelakan lantaran Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti dianggap tidak menggubris interupsi dari sejumlah senator.
Dalam rapat yang dipimpin La Nyalla itu di antaranya membahas persoalan perubahan Tata Tertib atau Tatib DPD RI hingga soal mekanisme penentuan paket pimpinan DPD RI periode depan.
Rapat paripurna pun sempat dihujani interupsi dari sejumlah anggota.
Suasana rapat pun memanas lantaran interupsi yang disampaikan sejumlah senator tidak ditanggapi oleh La Nyalla selaku pimpinan rapat.
Lantaran geram interupsi tidak digubris, La Nyala sampai dicap pimpinan otoriter oleh Anggota DPD RI dari Papua Barat Filep Wamafma.
Filep mempertanyakan soal perubahan Tatib yang dikerjakan lewat Panitia Khusus (Pansus). Namun dianggap tak ada hasilnya, justru akan segera diketuk palu untuk disetujui.
Filep sempat diberi kesempatan menyampaikan interupsinya oleh La Nyalla. Namu, setelah itu La Nyalla melanjutkan lagi pembacaan Tatib dari meja pimpinan.
Selain tidak menggubris interupsi di rapat, La Nyalla pun sempat mematikan mic sejumlah senator.
Saking geram, Filep pun mengumpat kata-kata pedas kepada La Nyalla selaku pimpinan rapat.
Baca Juga: Rapat Paripurna DPD Ricuh, La Nyalla Diteriaki Otoriter, Senator Dorong-dorongan Rebut Palu Sidang
"Mic dimatikan, ketua jangan otoriter. Ini otoriter ini," pekik Filep.
Sontak kericuhan semakin menjadi mana kala sejumlah anggota DPD yang hadir turun dari kursinya masing-masing untuk menuju ke meja pimpinan DPD RI untuk menyambangi La Nyalla.
Beberapa anggota DPD RI bahkan terlihat aksi saling dorong. Dan terlihat ada yang mencoba merebut palu sidang dalam rapat.
Nono Sampono, pimpinan lain di rapat pun meminta agar anggota DPD tidak melakukan kekerasan.
"Ini forum terhormat jangan ada yang terlibat kontak fisik," kata Nono.
Akhirnya sejumlah pengamanan dalam (Pamdal) yang bertugas di Komplek Parlemen langsung melerai kericuhan yang terjadi. Rapat kemudian akhirnya diputuskan untuk diskor untuk beberapa waktu mendingankan suasana.
Berita Terkait
-
Rapat Paripurna DPD Ricuh, La Nyalla Diteriaki Otoriter, Senator Dorong-dorongan Rebut Palu Sidang
-
Anggota DPD RI Protes Sidang Paripurna Masih Pakai Kertas
-
Ribut-ribut Soal Kertas, Paripurna DPD RI Diwarnai Perdebatan Hebat
-
Belum Dilantik, Komeng Berani Senggol Politik Dinasti Saat Jadi MC Acara DPD, Netizen: Langsung Ulti
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Cuaca Hari Ini: BMKG Rilis Peringatan Dini Hujan Lebat dan Angin Kencang di 8 Kota Besar
-
Agus Suparmanto Ungkap Tantangan Terbesar PPP Usai Muktamar: Pulihkan Kepercayaan Umat
-
Peta Politik Baru di Meja Bundar Munas PKS: Dasco, Utut hingga Cucun Duduk Satu Meja
-
Cak Imin 'Deg-degan' pada Dasco di Munas PKS, Sinyal Politik di Balik Tawa Hadirin
-
Anak 10 Tahun di Tangerang Diduga Diculik Badut, Keluarga Minta Bantuan Warga
-
Ketum PPP Agus Suparmanto Tegas Akan Tindak Kader yang Abaikan Aspirasi Umat
-
Veronica Tan Apresiasi Program Dua Telur Sehari di Kalteng, Selaras dengan MBG Presiden Prabowo
-
Indef Sebut Tantangan Perbankan Ada di Daya Beli, Bukan Soal Likuiditas
-
5 Fakta Kartu Liputan Wartawan Dicabut Gara-gara Tanya MBG ke Prabowo
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar