Suara.com - Presiden Palestina Mahmoud Abbas secara tegas menolak tawaran untuk menjadikan Abu Dis sebagai ibu kota negaranya.
Abu Dis adalah kota kecil Palestina yang berada di pinggiran Yerusalem, tempat Universitas Al Quds berada.
“Apa yang Anda mau jika Yerusalem lepas? Apa yang Anda mau untuk mendirikan negara dengan Abu Dis sebagai ibu kotanya?” kata Abbas, dalam pertemuan Dewan Sentral Palestina—lembaga kedua tertinggi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Senin (15/1/2018).
“Itulah yang mereka sedang tawarkan kepada kita. Abu Dis,” tambahnya seperti dikutip Solopos--jaringan Suara.com--dari Reuters.
Dalam pidato itu, Abbas tak mengungkap pihak yang menawarkan Abu Dis sebagai ibu kota Palestina. Namun, pada November 2017, Middle East Monitor melansir Kerajaan Arab Saudi pernah menawarkan Abu Dis sebagai ibu kota kepada Palestina. AS juga disebut menawarkan hal yang sama.
Sementara mengenai keinginan AS untuk terus menjadi mediator perdamaian Israel-Palestina, Abbas juga secara tegas menyatakan ”Tidak!”.
“Kita bisa berkata tidak kepada siapa pun. Dan kita sekarang berkata tidak kepada Trump dan yang lainnya. Tidak, kita tidak akan menerima rancangan dia. Kita sudah katakan kepada dia kesepakatan abad ini adalah tamparan abad ini. Kita akan menolaknya,” tegas Abbas.
Sembari berkata “Kami adalah otoritas tanpa otoritas”, Abbas menyatakan Israel telah mengakhiri Perjanjian Oslo dan mendesak segera dibuat keputusan mengenai masa depan perjanjian itu.
Baca Juga: Giring Nyaleg, 5 Personel Nidji Bikin NEV Plus
Abbas lalu menegaskan lagi dukungannya kepada solusi dua negara. “Saya bersama dengan dua negara, berdasarkan legitimasi internasional dan Inisiatif Damai Arab, Negara Palestina dengan perbatasan 1967,” jelasnya.
Dia mengatakan, Palestina siap bekerja dalam kerangka internasional untuk proses perdamaian. Abbas akan segera mengunjungi Brussels, Moskow dan ibu kota-ibu kota lainnya demi mendesakkan kerangka internasional bagi proses perdamaian, namun Israel sejak lama menolak inisiatif multilateral semacam itu.
Abbas kemudian menyerukan “perlawanan semesta yang damai” terhadap pendudukan militer Israel. “Saya hanya mendukung protes damai. Percayalah, ini lebih kuat dan lebih efektif dibandingan dengan cara apa pun.”
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar