Suara.com - Pengamat militer dari Universitas Pertahanan, Susaningtyas Kertopati menyambut baik penunjukkan Marsekal Madya Yuyu Sutisna menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara. Penunjukkan Yuyu sangat tepat mengingat dirinya sebelum ini adalah Wakil Kepala Staf TNI AU.
"Saya rasa pilihan tepat, Marsdya Yuyu sebelumnya adalah Wakasau Pak Hadi. Tentu akan jadi mitra kerja yang baik bagi Panglima TNI. Apalagi yang bersangkutan seangkatan dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, angkatan 1986," kata Susaningtyas saat dihubungi Suara.com, Rabu (17/1/2018).
Menurutnya, pengalaman Yuyu dalam menjaga kedaulatan dirgantara Republik Indonesia juga mumpuni. Yuyu harus pandai mengimplementasikan janji Panglima TNI saat fit and proper test di Komisi I DPR RI. Selain itu, Yuyu juga harus bisa melaksanakan network centric operation!
Ia menegaskan bahwa TNI AU memiliki cara pandang bahwa ruang udara memiliki nilai yang sangat penting dalam mendukung program pembangunan yang sedang dijalankan pemerintah. Nilai yang paling penting adalah nilai ekonomis, sehingga pola gelar TNI AU mengutamakan di daerah depan yaitu Natuna, Tarakan, morotai, Biak, Metauke dan kupang.
"Dengan demikian kita Akan mampu mengawasi ruang udara dan wilayah yang ada dibawahnya mulai dari Zona Ekonomi Ekslusif. Kemampuan yang akan Kita tingkatkan adalah kemampuan penginderaan dan penindakkan atas obyek di udara dan obyek diatas permukaan," jelasnya.
Ia yakin TNI AU sudah memiliki konsep dan bisa membangun Netwok centric operation. Pola ini akan dishare ke TNI AL dan TNI AD. Apabila TNI AU
menemukan objek mencurigakan seperti di perbatasan dan di lautan, TNI bisa melakukan tindakan dengan tepat.
"Jika TNI AU konsisten dengan konsep Netwok centric operation, maka langkah awal adalah mulai menggeser kekuatan tempur utama TNI AU di wilayah perbatasan. Ini mengingat jarak jelajah pesawat TNI AU sangat ditentukan dari mana pangkalan awalnya untuk airborne," tutupnya.
Marsekal Madya TNI Yuyu Sutisna lahir di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat, 10 Juni 1962. Ia adalah perwira tinggi TNI-AU yang kini menjadi Wakasau.Sebelumnya ia menjabat Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I (berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1074/Xll/2015 tanggal 18 Desember 2015 dan Panglima Kohanudnas.
Berikut perjalanan karir Yuyu Sutisna di TNI AU:
1. Pa PNB Skadud 14 Wing 3 Lanud Iswahjudi
2. Instruktur PNB Lanud Adi Sutjipto
3. Danflyght Ops “A” Skadud 14 Lanud Iswahjudi
4. Danskadud 14 Wing 3 Lanud Iswahjudi
5. Pabandya Ops Kas Kohanudnas
6. Atase Pertahanan RI di Washington DC, Amerika Serikat
7. Asops Kaskohanudnas (2010)
8. Pangkosekhanudnas III Medan (2012)
9. Danlanud Iswahyudi (2012)
10. Kas Koopsau II (2014)
11. Waasops Kasau (2014)
12. Staf Khussus Kasau (2015)
13. Pangkoopsau I (2016)
14. Pangkohanudnas (2017)
15. Wakasau (2017)
Baca Juga: Gantikan Khofiffah, Idrus Marham Ditunjuk Jadi Menteri Sosial
Berita Terkait
-
Rekam Jejak Abraham Samad, Kini Terjerat Isu Ijazah Palsu Jokowi
-
Jokowi Bilang SBY Negarawan, Demokrat Anggap Polemik 'Partai Biru' Selesai
-
Kecam Pengadu Domba, Ibas Murka Demokrat Diseret Isu Ijazah Jokowi
-
Wali Kota di Jepang Mengundurkan Diri Usai Skandal Ijazah Palsu, Dibandingkan dengan Indonesia
-
Pengamat Ungkap "Jokowi Belum Selesai": Masih akan Pengaruhi Peta Politik Nasional
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Empat Gubernur Riau Tersandung Korupsi, KPK Desak Pemprov Berbenah
-
Nasib Gubernur Riau di Ujung Tanduk, KPK Umumkan Status Tersangka Hari Ini
-
Pemprov Sumut Dorong Ulos Mendunia, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO
-
Alamak! Abdul Wahid jadi Gubernur ke-4 Terseret Kasus Korupsi, Ini Sentilan KPK ke Pemprov Riau
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!