Suara.com - Ketua DPR Bambang Soesatyo menilai isu duit dari calon kepala daerah untuk partai atau yang disebut sebagai mahar politik tidak beretika. Menurut dia, kini perpolitikan Indonesia memprihatinkan.
"Sebetulnya memang kita sudah melampaui batas etika dalam berpolitik. Terutama terkait memakai kendaraan partai politik untuk bisa ikut pertarungan Pilkada," kata Bambang di DPR, Jakarta, Jumat (19/1/2018).
Bambang berharap kekisruhan yang terjadi di internal Partai Hanura bisa menjadi pelajaran bagi semua partai politik yang ada.
Menurut dia, perpecahan di internal Partai Hanura, dipicu tak lain karena kecurigaan ada permintaan mahar politik oleh oknum Hanura terhadap kandidat yang akan diusung dalam Pilkada 2018.
"Ini ke depan barangkali harus ada kesadaran yang tinggi, yang sama. kita menjaga etika berpolitik bahwa demokrasi tak bisa diperjualbelikan. Demokrasi tak bisa ditransaksikan," ujar Bambang.
Bambang mengatakan, perilaku para oknum di partai politik menentukan arah demokrasi Indonesia. Mahar politik, akan merubah demokrasi itu sendiri pada model demokrasi yang negatif.
Bambang berharap, agar ke depan Partai Politik lebih mengutamakan kader sendiri untuk diusung sebagai kandidat di setiap momen pilkada. Tidak hanya itu, dia juga berharap agar setiap kader yang diusung tidak dimintai mahar.
"Karena kalau itu terjadi maka tujuan partai politik dalam melaksanakan demokrasi dan kesejahteraan rakyat akan berubah menjadi (seperti) mendirikan perusahaan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya," tutur Bambang.
"Inilah tujuang kita membangun demokrasi dan tonggak utamanya adalah partai-partai politik, bukan perusahaan-perusahaan yang kemudian diperjualbelikan sahamnya," tambah Bambang.
Baca Juga: Ketua MPR: Istilah Mahar Politik Pojokkan Umat Islam
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun