Suara.com - Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jakarta berencana menggulingkan hak interpelasi ke Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Menanggapi hal tersebut, Anies tidak mau berkomentar panjang.
"Nggak ada komentar, yang kami kerjakan ini adalah untuk warga Jakarta. Dan kami ingin Jakarta itu dirasakan milik semua warga, bukan sebagian," ujar Anies seusai meninjau kantor PT. MRT Jakarta, Gedung Wisma Nusantara, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2018).
Menurut Anies, kebijakan dan program yang sudah dikerjakannya bersama Wakil Gubernur Sandiaga Salahuddin Uno selama 100 hari kerja mengacu pada peraturan yang berlaku.
"Baik peraturan perundangan, baik peraturan daerah, kami akan (patuhi), jangan sampai warga masyarajat Jakarta tidak mendapat kesempatan yang sama," katanya.
Hak interpelasi merupakan hak legislatif untuk meminta keterangan kepada pemerintah terkait kebijakan yang penting dan strategis, serta berdampak luas pada kehidupan masyarakat.
Untuk merealisasikan wacana tersebut, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Gembong Warsono akan melakukan komunikasi politik dengan seluruh fraksi di DPRD Jakarta.
"Apakah itu bisa kita tindak lanjuti? Hari-hari ke depan akan kami matangkan, kami komunikasikan dengan fraksi-fraksi yang lain, agar niat kami untuk membangun Jakarta yang lebih baik bisa kita wujudkan bersama-sama," kata Gembong di ruang fraksi PDIP, Gedung DPRD Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, kemarin.
Komunikasi tersebut, kata Gembong, juga akan dilakukan ke Partai Gerindra dan PKS. Dua partai tersebut diketahui merupakan pengusung pasangan Anies dan Sandiaga di Pilkada Jakarta 2017 lalu.
"Kami komunikasi kan ke semuanya, termasuk dengan Gerindra dan PKS," kata Gembong.
Baca Juga: 100 Hari Kerja, Anies: Terlalu Awal untuk Berbesar Hati
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional