Suara.com - Gang selebar 30 sentimeter yang terletak di antara rumah-rumah berusia 90 tahun di Baghdad, dikenal sebagai “gang tersempit" ibu kota Irak.
Gang yang memiliki panjang 70 meter ini, terletak di salah satu distrik tua di Baghdad. Karena kesempitannya, masyarakat setempat menyebut gang ini "derbune" (jalan yang sangat sempit).
Ada delapan rumah yang berada tepat di sisi gang tersempit di Baghdad ini, mereka yang tinggal di sana merupakan keluarga dengan penghasilan rendah.
Keadaan rumah-rumah yang sudah tua, tidak terawat dan kecil, membuat kehidupan sehari-hari warga yang tinggal di sini menjadi semakin sulit.
Untuk membawa barang belanjaan ke dalam rumah, mereka menggunakan sepeda atau kereta sorong, karena tidak ada kendaraan yang bisa masuk ke gang ini.
Salah satu warga di gang tersebut, Yassir Mutashar menceritakan, dia pernah membeli mesin cuci. Namun, kemudian terpaksa dia jual karena tidak dapat menemukan cara untuk memasukkannya ke dalam rumah.
“Kami tidak dapat memasukkan barang besar apa pun, kami telah menghadapi masalah ini selama bertahun-tahun,” kata Mutashar kepada Anadolu Agency, Sabtu (27/1/2018).
Seorang warga lain, Abu Abdullah mengatakan, mereka bahkan tidak dapat membawa jenazah keluar dari rumah-rumah yang berada di sisi gang tersebut.
Baca Juga: Legenda Arsenal: Alexis Sudah Pindah ke Klub Terbaik Dunia
“Jika ada yang meninggal, kami membawa jenazahnya ke rumah yang berada di gang sebelah dari atas atap dan kemudian ke pemakaman,” kata dia.
Warga “gang tersempit” berharap pemerintah memberikan perhatian lebih kepada mereka.
Berita Terkait
-
Israel Mau Buat Jalur Kereta ke Yordania, Irak, dan Arab Saudi
-
Peringatkan ISIS, Militer AS: Menyerah atau Ditembak di Wajah
-
Bom Bunuh Diri ISIS Tewaskan 20 Orang di Ibu Kota Afghanistan
-
ISIS Deklarasikan Perang terhadap Hamas Palestina
-
Suriah Tuduh AS Angkut Komandan ISIS, Diserahkan pada Pemberontak
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO