Suara.com - Beberapa helikopter Amerika Serikat telah memindahkan para komandan kelompok ISIS dari Provinsi Deir Az-Zour di Suriah Timur ke daerah di Provinsi Hasakah di bagian timur-laut negeri tersebut.
Demikian dilaporkan Kantor Berita Suriah, SANA pada, Jumat (29/12/2017), dikutip dari Antara, Sabtu (30/12/2017).
Helikopter AS yang datang dari pinggir Deir Az-Zour mendarat di dekat Bendungan Al-basel di sebelah selatan Hasakah, dengan membawa para pemimpin ISIS yang menyerahkan diri kepada kelompok pemberontak Suriah, Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang didukung AS.
Itu bukan pemindahan pertama pemimpin ISIS, kata SANA. Awal Desember ini, beberapa helikopter AS memindahkan 47 pemimpin ISIS ke daerah yang sama di Hasakah, banyak di antara mereka telah melarikan diri dari daerah tersebut akibat operasi militer tentara Suriah.
SANA melaporkan, para pemimpin ISIS yang cedera diberi perawatan medis oleh personel organisasi Dokter Tanpa Perbatasan.
Laporan itu kembali menyampaikan tuduhan bahwa Washington mendukung ISIS di Suriah Timur.
SDF, aliansi Suku Kurdi, Arab dan Assyria, telah menguasai banyak daerah di pinggir utara Deir Az-Zour dengan dukungan AS, setelah mereka merebut Kota Ar-Raqqah, Ibu Kota de facto ISIS di Suriah Utara.
Pemerintah Suriah menolak untuk mengakui pembebasan Ar-Raqqah. Ar-Raqqah, kata Pemerintah Suriah, masih diduduki oleh AS dan petempur pimpinan Suku Kurdi.
Di dalam komentarnya baru-baru ini, Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad mengatakan SDF adalah Daesh baru.
Baca Juga: Viral! Polisi India Atur Lalu Lintas Sambil Joget "Moonwalk"
Daesh merupakan akronim dari al-Dawlah al-Islamīyah fī l-ʻIrāq wa-sh-Shām dalam bahasa Arab yang bersinonim dengan ISIS.
Mekdad menyatakan, SDF mesti kembali ke payung Republik Arab Suriah, atau mereka akan menghadapi nasib yang serupa dengan IS.
Pernyataannya mencerminkan kekecewaan pemerintah dengan apa yang dipandang sebagai tindakan pemisahan diri oleh kelompok pimpinan Suku Kurdi di Suriah Utara.
Dengan ketegangan merebak antara Suku Kurdi dan Pemerintah Suriah, meskipun ada kenyataan bahwa keduanya memiliki peran dalam mengalahkan ISIS.
Beberapa laporan belum lama ini menyatakan AS akan memberi dukungan kuat kepada SDF dalam persenjataan dan perangkat militer.
Berita Terkait
-
Donald Trump Dituding Dalang Kesepakatan Terburuk Piala Dunia 2026, Kota-Kota AS Terancam Bangkrut
-
Duh! Kesepakatan Dagang RI-AS Terancam Batal, Trump Sebut Prabowo Mengingkari?
-
Cristiano Ronaldo Telepon Donald Trump, Hubungan Dua Tokoh Dunia Ini Jadi Sorotan
-
Ulasan Buku Melania: Tokoh Publik Amerika Serikat yang Melegenda
-
Pramono Anung: Blok M Sudah Lebih dari Tokyo, Tapi yang Dipotret Urusan Sampah
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres