Suara.com - Warga kawasan Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, tidak panik meski tinggi air Sungai Ciliwung yang melewati daerah tersebut terus naik.
"Sudah sejak dini hari, air sungai meluap, sampai alarm bunyi untuk ngasih tahu kalau mau banjir," kata Junaidi, warga RT 08, RW 03 Kampung Pulo, Senin (5/2/2018).
Menurut dia, Kampung Pulo tidak lagi menjadi langganan banjir sejak normalisasi Sungai Ciliwung di Kampung Pulo pada masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), persisnya tahun 2015.
"Terakhir kebanjiran itu pada tahun 2014. Akan tetapi, banjir paling parah itu pada tahun 2007," katanya.
Kini, warga Kampung Pulo tidak lagi khawatir banjir, bahkan meningkatnya debit air Sungai Ciliwung yang melewati kawasan Kampung Pulo, menjadi tontonan warga setempat.
"Semenjak dibangun pembatas sungai, kalau sore memang ramai di sini. Apalagi, kalau lagi airnya naik, jadi pada mejeng nonton banjir," kata Mardiana (48 tahun), warga Kampung Pulo, RT 09, RW 03.
Dari pantauan Antara, tampak warga memadati pinggiran tembok pembatas sungai.
Di lokasi tersebut telah didirikan tenda darurat untuk mengantisipasi dampak hujan kiriman dari wilayah Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga: Terowongan Kereta Bandara Soetta Ambrol, Timbun Mobil Isi 2 Orang
Selain itu, juga disiagakan sebuah perahu karet, sebuah ambulans, dan satu mobil pemadam kebakaran.
Tinggi air Sungai Ciliwung yang melewati Kampung Pulo telah meninggi sejak Senin pukul 03.00 WIB dini hari.
Hingga Senin sore, hujan ringan hingga deras terus mengguyur kawasan Kampung Pulo.
Badan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta mengumumkan bahwa Bendung Katulampa di Kota Bogor, Jawa Barat, berstatus Siaga 1 sehingga warga Jakarta diminta waspada.
Sementara itu, tinggi muka air di Ibu Kota berada di tingkat Siaga 4, kecuali untuk Manggarai, Karet, dan Pasar Ikan yang berada di Siaga 3.
Sejumlah bantaran sungai di Jakarta yang tergenang banjir, yakni Kalibata, Pangadegan, Rawajati, Srengseng Sawah, Pejaten Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Balekambang, Cililitan, Cawang, Bidara Cina, dan Kampung Melayu.
Berita Terkait
-
Ada Tanggul Era Ahok, Warga Kampung Pulo Santai Hadapi Banjir
-
Terserang Stroke saat Terjebak Banjir, Petugas Gendong Ibu Lela
-
200 Ton Sampah Pintu Air Manggarai Diangkut, Kebanyakan Kasur
-
Banjir Setinggi 120 Cm Rendam Kelurahan Rawajati Jakarta
-
Air Sudah Setara Jalan, Warga Bidaracina Sibuk Selamatkan Perabot
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
Tampang Sri Yuliana, Penculik Bocah Bilqis di Makassar, Ngaku Kasihan Korban Tak Punya Ortu
-
Anggaran Proyek Monumen Reog Ponorogo Dikorupsi?
-
Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam Jambi, Terungkap Jejak Pilu Penculikan Bocah Bilqis
-
DPD RI Gaungkan Gerakan Green Democracy Lewat Fun Walk dan Penanaman Pohon Damar
-
Terungkap! Bocah Bilqis Hilang di Makassar Dijual ke Kelompok Suku Anak Dalam Jambi Rp 80 Juta
-
Bukan Soal Kontroversi, Ini Alasan Soeharto Disebut Layak Dihargai Sebagai Pahlawan Nasional