Suara.com - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menggerebek industri rumahan yang memproduksi minyak wangi atau parfum berbagai merek terkenal di Jalan Mangga Besar 4G, Tamansari, Jakarta Barat.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan saat dilakukan penggerebekan polisi menyita sekitar 20 karyawan dan pemilik industri rumahan berinisial HO alias J (38) yang tertangkap.
"Mereka produksi jenis parfum berbagai merek, isinya tidak sesuai dengan standar. Itu harusnya cairan methanol maksimal ada 5 persen itu isinya ada 26 persen, jadi bisa membahayakan pemakai," kata Argi dilokasi, Rabu (7/2/2018).
Industri rumahan yang berlantai dua tersebut, berada di sekitar pemukiman warga. Sejumlah barang bukti telah disegel oleh polisi seperti biang parfum, alkohol, alat produksi, ribuan botol berbegai macam merek yang sudah dikemas di dalam dus.
Argo mengatakan pemilik HO memanfaatkan keahliannya ketika pernah bekerja di sebuah outlet parfum resmi.
Kemudian, HO mencampurkan biang parfum dengan alkohol dengan ukuran yang sama 50 persen dan memberikan pewarna kertas untuk menyesuaikan dengan parfum dengan merek tertentu.
"Selanjutnya dimasukkan ke dalam botol dan dikemas pembungkus bekas berbagai merek parfum terkenal," ujar Argo.
Menurut Argo pelaku juga menjual parfum palsu dengan bekerja sama dengan toko online parfum di beberapa website penyedia jasa penjualan online.
"Itu mereka ada kerja sama dengan www.blibli.com, www.blanja.com, www. Indonetwork.com, dan www.bhineka.com. Melalui website itu pelaku memasang iklan berbagai parfum merek terkenal dengan tampipan iklan parfum asli yang harganya lebih murah dibandingkan produk aslinya," kata Argo.
Baca Juga: Isu Parfum Nagita Slavina Rp19 Juta, Ini Klarifikasi Raffi Ahmad
Argo menyebut home industri parfum palsu tersebut sudah beroperasi selama 3 tahun dan sudah menjual hampir ke seluruh wilayah di Indonesia. Seperti pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera Barat dan Sulawesi Tenggara.
"Mereka sudah punya pelanggan capai 5 ribu orang. Omset mereka sudah mencapai Rp36 miliar selama 3 tahun," ujar Argo.
Pelaku dijerat Pasal 197 junto Pasal 106 dan atau Pasal 196 junto Pasal 98 Ayat 2 dan 3 dan atau Pasal 198 junto Pasal 108 UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, serta Pasal 62 Ayat 1 junto Pasal 8 Ayat 1 huruf A dan D UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM