Suara.com - Tim Satuan Tugas Polri bersama Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menggerebek penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 239,789 kilogram dan 30 ribu pil ekstasi dari Malaysia. Narkoba tersebut disimpan di sebuah pergudangan di Komplek Harapan Dadap Jaya nomor 36 Gudang E 12, Dadap, Kosambi, Kota Tangerang.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan barang haram tersebut dikendalikan seorang narapidana di sebuah Lembaga Permasyarakatan (Lapas) di Jakarta bernama Indrawan alias Alun. Alun melakukan transaksi dengan menggunakan ponsel dari dalam lapas.
Tito menjelaskan cara kerja Indrawan dengan memberikan perintah kepada pelaku lain bernama Andi dan Joni untuk menjaga gudang tersebut yang berisi narkotika. Saat dilakukan penggerebakan gudang tersebut oleh petugas, ditemukan sabu yang disembunyikan didalam 12 mesin cuci. Dibungkus sebanyak 228 plastik dan pil ekstasi dibungkus dengan enam plastik.
"Itu juga kami amankan pelaku Joni ditangkap di gudang yang menyimpan 12 mesin cuci berisi sabu dan ekstasi. Tak berselang lama Andi ditangkap di Jalan Raya Perancis Dadap, Kosambi Tangerang," kata Tito, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2018).
Kemudian Tito memerintahkan untuk dilakukan interogasi terhadap Joni. Dari interogasi, diperoleh informasi bawa penyelundupan dilakukan oleh Warga Negara Malaysia bernama Lim To Hing yang berkomunikasi langsung dengan Indrawan.
Lim To Hing dibekuk oleh polisi saat berada di Teminal Bandara Soekarno Hatta pada Jumat (9/2/2018) sekitar pukul 02.00 WIB.
Ketika, Lim to Hing dibawa untuk menunjukan jaringannya di Dadap, Tanggerang, ternyata Lim melakukan perlawanan dengan mengambil senjata petugas.
"Ketika ditengah jalan dia (pelaku) berusaha merebut senjata api milik polisi, dan berniat kabur. Polisi pun menembak dia. Ketika dilarikan ke rumah sakit dia tewas," ujar Tito
Tito mengatakan sudah berkoordinasi dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly untuk mencegah kejahatan yang berasal dari dalam lapas.
"Saya sudah sampaikan kepada pak Yasonna Laoly untuk mencegah adanya pelaku kejahatan dari dalam lapas. Ini ada beberapa kelemahan di lapas sehingga mereka mendapatkan akses yang mudah melakukan kejahatan lain seperti narkoba dan teroris," kata Tito.
Tito menambahkan dengan para narapidana dapat melakukan komunikasi didalam lapas dengan bebas, mereka berpeluang dapat mengatur kejahatan meski mereka didalam lapas.
"Itu mereka bisa menggunakan ponsel, entah bermain bersama oknum atau lengah. Kami sampaikan ke menkumham dan dirjen lapas untuk mencegah ini semua," ujar Tito.
Selain itu, Tito mengintruksikan kepada jajarannya untuk tegas dalam menindak pengedar narkotika. Meskipun itu dilakukan dengan melumpuhkan para pelaku.
"Tindak tegas pada bandar-bandar narkoba. Kalau lawan tembak mati. Kalau orang asing, melawan dikit tindak tegas tembak," kata Tito.
Berita Terkait
-
Rudianto Lallo Apresiasi Keberanian BNN Bongkar Kampung Narkoba di Jakarta
-
Ditinggal Rehab, Beby Prisillia Sampaikan Pesan Haru untuk Onadio Leonardo
-
Beby Prisillia Ungkap Kerinduan untuk Onad yang Sedang Rehabilitasi
-
Dokter Kamelia Ungkap Fakta Mengejutkan Ammar Zoni: Dia Memang Ingin Sembuh
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional