Suara.com - Gubernur Anies Baswedan berada di deretan belakang ketika Presiden Joko Widodo berjalan untuk menyerahkan medali kepada skuat Persija Jakarta usai menaklukkan Bali United 3-0 di stadion Gelora Bung Karno, kemarin malam.
Baru saja mau turun dari tribun VVIP untuk ikut mendampingi Presiden Jokowi, seorang lelaki berbaju safari menghentikan langkah Anies. Anies merupakan gubernur Jakarta yang berpasangan dengan Sandiaga Uno yang berhasil mengalahkan duet Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat memimpin Jakarta untuk periode kedua.
Dalam video yang diambil dari jarak jauh terlihat lelaki berbaju safari dan Anies terlibat percakapan. Setelah itu, Anies sendirian kembali ke tribun VVIP, sementara pejabat-pejabat yang tadinya bersamanya ikut mendampingi Kepala Negara.
Hanya beberapa saat setelah video itu tersebar di media sosial, memancing reaksi publik. Kasus itu pun menjadi berita utama di sejumlah media online sepanjang sore ini.
Jaringan Aktivis Prodem melalui pernyataan tertuis mereka mengecam peristiwa itu. Bahkan, mereka menyebutnya sebagai pengusiran.
"Sebagai bagian dari masyarakat sipil Indonesia kami Prodem mengutuk keras tindakan panitia Piala Presiden. Ini bukanlah cara mendidik berdemokrasi yang diperjuangkan mahasiswa 98 reformasi," kata Ketua Umum Majelis Prodem Syafti Hidayat Sitorus.
Menurut Syafti Perhelatan sepak bola Piala Presiden bukanlah sesuatu yang istimewa karena siapapun presidennya nanti akan melakukan hal yang sama pada pemberian gelar juara.
"Kami melihat ini masih ada sisa intrik-intrik politik yang tidak bagus buat Presiden Jokowi jika ingin dihargai rakyat sebagai presiden. Kita ini bernegara dalam bingkai NKRI. Ini Piala Presiden, yang mesti dijaga wibawa perhelatannya. Sekali lagi kami Prodem mengutuk keras yang tidak mendidik dan anti demokrasi ini," kata dia.
Menurut dia insiden ini melanggar UU Nomor 9 Tahun 2010 Pasal 9 dan 13 tentang Keprotokoleran. Menurus Syafti panitia harus minta maaf secara terbuka ke publik atas insiden itu.
"Kalau tidak mau dicap serta dicatat oleh sejarah bahwa perhelatan piala presiden 2018 ini paling jelek dan anti demokrasi," kata dia.
Berita Terkait
-
Nomor Punggung 205! Pemain Keturunan Australia-Inggris di Persija U-18 Bikin Publik Penasaran
-
Pelatih Brasil Doakan Zahaby Gholy dan Timnas Indonesia Sukses di Piala Dunia U-17 2025
-
Gawat! Status Musafir Persija Jakarta Terancam Diperpanjang
-
Rahasia Persija Jakarta Hattrick Kemenangan, Apa Kata Mauricio Souza?
-
Kembali Jadi Musafir, Persija Nantikan Kepastian Main di JIS
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
Terkini
-
Saksi Mata Sebut Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 adalah Siswa Pendiam
-
Dua Ledakan di Dalam Masjid SMA 72 Jakarta: Jumlah Korban Bertambah, 3 Luka Parah
-
Saksi Mata Ledakan SMAN 72 Jakarta Utara: Persis Bom!, Detik-detik Mencekam di Tengah Salat Jumat
-
3 Fakta Ancaman Penjara Roy Suryo: Pasal Berlapis Gegara Kasus Ijazah Jokowi
-
Presiden Lantik Komite Percepatan Reformasi Polri, Jimly Asshiddiqie Ditunjuk sebagai Ketua
-
Ledakan di SMA 72 Jakarta, Menkopolkam Pastikan Investigasi Mendalam, Motif Masih Misteri
-
54 Orang Jadi Korban Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Kapolda: Semoga Tak Ada Korban Jiwa
-
Wamenkopolkam Ungkap Fakta Baru Temuan Senpi di Ledakan Masjid SMA 72: Senjata Mainan!
-
Ledakan di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Polda Metro Jaya Ungkap 54 Korban Luka
-
Bertuliskan Welcome To Hell, Polisi Usut 2 Senpi Kasus Ledakan SMAN 72 Jakut, Apa Motifnya?