Suara.com - Gerombolan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) masih menduduki 75 persen daerah, yang menjadi kamp-kamp pengungsian warga Palestina di pinggiran Damaskus, Suriah.
Sejak 14 Februari, seperti dilansir Anadolu Agency, Senin (19/2/2018), ISIS telah melancarkan dua serangan terpisah ke daerah kamp yang dikendalikan Hay'at Tahrir al-Sham.
Setelah serangan yang diluncurkan oleh kendaraan-kendaraan bermuatan bom di Haifa dan Raja, ISIS mengambil alih sebuah rumah sakit Palestina sekaligus daerah-daerah sekitarnya.
Hal ini menyebabkan berkurangnya wilayah kekuasaan Hay'at Tahrir al-Sham hingga 15 persen.
Sejak serangan tersebut, ISIS kini telah menduduki 75 persen Kamp Yarmouk—wilayah seluas 2,11 kilometer persegi, delapan kilometer dari pusat kota Damaskus yang dihuni sekitar 5.000 warga.
Menurut data PBB, sebelum ISIS dan organisasi teroris internasional lainnya mengobarkan perang di Suriah pada 2011, terdapat lebih dari setengah juta warga Palestina yang tinggal di 12 kamp besar di Suriah.
Sebelumnya, Januari 2018, ISIS mendeklarasikan perang terhadap organisasi perlawanan Palestina berideologi Islamisme, Hamas.
Deklarasi perang itu diumumkan ISIS tatkala Hamas tengah berkonfrontasi dengan militer Israel, sejak Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
ISIS membuat deklarasinya itu melalui video, yang terdeteksi oleh laman komunitas intelijen global, yakni SITE Intelligence Group.
Baca Juga: Tes Urine Negatif, Apa Motif Roro Fitria Beli Sabu 2,4 Gram?
Video berdurasi 22 menit itu sendiri disebar setelah ISIS menangkap anggotanya yang diduga memasok senjata untuk Hamas. Orang yang dianggap pengkhianat itu, dalam video tersebut, juga langsung dieksekusi mati.
"Jangan pernah menyerah kepada mereka (Hamas). Gunakan bom, pistol peredam, dan bom rakitan. Hancurkan seluruh fasilitas dan tentara mereka," tegas anggota ISIS sembari memegang pisau dalam video tersebut yang dikutip The Washington Post, Jumat (5/1/2018).
Dalam video itu, ISIS mengklaim Hamas menyerang jaringan mereka yang beroperasi di Gaza. Mereka juga menyalahkan Hamas yang tak bisa mencegah deklarasi Trump atas Yerusalem.
Namun, konflik antara ISIS dengan Hamas sebenarnya sudah terjadi jauh sebelum deklarasi Trump atas Yerusalem. Hamas, bertahun-tahun yang lalu, memulai operasi memberantas gerombolan teroris itu di Gaza.
Hamas juga melakukan operasi pembersihan gerombolan ISIS di wilayah Sinai, sebagai usaha mereka memperbaiki hubungan dengan Mesir.
Kedok ISIS sebagai pejuang Islam juga terus disingkap oleh Hamas. Pasalnya, ISIS tak pernah menyatakan ingin memerangi Israel tapi justru menyerang negara-negara mayoritas Islam.
Berita Terkait
-
Bentrok dengan Tentara Israel, Puluhan Pendemo Palestina Ditembak
-
Enam Negara Asean Bentuk Kesepakatan untuk Antisipasi Terorisme
-
PBB Minta Israel Bebaskan Remaja Putri Palestina Ahed Tamimi
-
Ditahan Israel, Anak-Anak Palestina Disiksa dan Tak Diberi Makan
-
Protes Israel, Yahudi Swedia Jalan Kaki ke Palestina
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Maruf Amin Ajukan Pengunduran Diri dari Jabatannya di MUI, Ada Apa?
-
Terdampak Bencana, Sekitar 20 Ribu Calon Jemaah Haji Asal Sumatra Terancam Gagal Berangkat?
-
Dapat Ancaman Bom, 10 Sekolah di Depok Disisir Gegana dan Jibom
-
ICW-KontraS Laporkan Dugaan 43 Polisi Lakukan Pemerasan ke KPK
-
Kapolri Minta Pengemudi Bus Tak Paksakan Diri Saat Mudik Nataru
-
Drama 2 Jam di Sawah Bekasi: Damkar Duel Sengit Lawan Buaya Lepas, Tali Sampai Putus
-
ICW Tuding KPK Lamban, 2 Laporan Korupsi Kakap Mengendap Tanpa Kabar
-
Berlangsung Alot, Rapat Paripurna DPRD DKI Sahkan Empat Raperda
-
Anti-Macet Horor! Ini 7 Taktik Jitu Biar Liburan Nataru 2025 Kamu Gak Habis di Jalan
-
Mensos Usulkan Kenaikan Dana Jaminan Hidup Korban Bencana, Rp 10 Ribu per Hari Dinilai Tak Relevan