Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menegaskan, tidak bisa menerima pernyataan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, yang menudingnya melakukan korupsi.
Nazaruddin, Senin (19/2/2018), menyebut memunyai bukti Fahri terlibat kasus korupsi dan segera melaporkannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.
Fahri mengakui banyak mengetahui sejumlah kasus yang menyangkut Nazaruddin.
Bahkan, Fahri balik menuding, pernyataan Nazaruddin tidak lepas dari perseteruan antara kelompok-kelompok lama yang ada di KPK.
"Memang di KPK ada pembersihan orang-orang. Grup Novel Baswedan lagi ‘disikat’. Saya tahulah. Ini kan perseteruan kelompok lama," kata Fahri di DPR, Jakarta, Selasa (20/2/ 2018).
Fahri menuding, ada persekongkolan antara pemimpin KPK sebelum Agus Rahardjo dkk dengan Nazaruddin. Sebab, kala itu, Nazar sendiri adalah Koordinator Badan Anggaran Komisi III DPR.
"Nazar dulu dengan pimpinan KPK lama ketawa-ketawa. Nazar ini kan koordinator Banggarnya Komisi III. Semua mitra Komisi III, termasuk KPK itu ya nyembah-nyembah sama Nazar. Makanya mereka takut sama Nazar," ujar Fahri.
Sebab itu, kata dia, saat Nazarudin kooperatif kepada KPK, para oknum di lembaga antirasywah itu justru memanfaatkan Nazar untuk membuka nama-nama yang ada di luar KPK, bukan orang-orang yang ada di dalam KPK sendiri.
"Tapi dia mencari musuh orang-orang yang tak bersalah. Ya saya lawan, saya gulung ini Nazar dan kawan-kawan. Saya gulung ini. Saya tahu kok siapa yang ‘mendekati’ saya atas nama Nazar," kata Fahri.
Baca Juga: Anggota DPR Soroti Masalah Jam Kerja Buruh Proyek Infrastruktur
Fahri mengaku banyak mengetahui ‘permainan’ Nazaruddin. Termasuk hubungannya dengan Mantan Ketua DPR Setya Novanto. Kata dia, Nazar paling takut terhadap Novanto.
"Saya juga tahu itu bagaimana kuatnya Pak Novanto dalam KPK. Saya tahu juga lah. Tapi sudahlah, ini jadi sandiwara yang tidak jelas. Karena akhirnya soal hubungan orang per orang yang saling sebut," tandasnya.
Berita Terkait
-
Febri Tegaskan KPK Tak Hanya Andalkan Keterangan Nazaruddin
-
Mau Dilaporkan Nazaruddin ke KPK, Ini Jawaban Fahri Hamzah
-
Setya Novanto Klaim Telah Laporkan Arief dan Mekeng ke KPK
-
Nazaruddin Ngaku Punya Bukti soal Fahri Hamzah, Ini Respons KPK
-
KPK Berharap Novel Baswedan Langsung Aktif Sepulang Berobat
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah