Suara.com - Ketua umum PSSI non aktif Edy Rahmayadi berjanji akan membangun stadion bertaraf internasional untuk klub sepakbola PSMS Medan, jika terpilih sebagai gubernur Sumatera Utara. Janji itu sampaikan oleh Sekretaris Umum PSMS Medan, Julius Raja.
Edy saat ini memang tengah cuti dari jabatannya sebagai orang nomor satu di induk persepakbolaan nasional. Pangkostrad ini ingin fokus dalam kampanye di Pilkada Sumut.
Julius mengatakan, stadion berkualitas internasional yang dijanjikan Edy mirip seperti yang ada di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.
"Dia (Edy) ingin bangun stadion berkapasitas internasional. Sudah ada lahannya 100 hektar dekat Kualanamu. Kalau Pak Edy jadi gubernur, akan dibangun stadion, hotel, wisma atlet, kolam renang, lintasan lari, seperti Jakabaring lah. Doain saja," kata Julius beberapa waktu lalu.
Julius pun optimis jika Edy terpilih sebagai gubernur bakal membangkitkan persepakbolaan di Sumut. Dengan begitu, kata Julius, akan banyak turnamen-turnamen pramusim yang digelar di Sumut.
"Tentunya kan begini, begitu dia jadi gubernur, marwah sepakbola Sumut kan kembali lagi. Macam mana dulu dilakukan Marahalim Cup, harus dilakukan lagi," ujarnya.
"Namanya tak usah Edy Rahmayadi Cup, bikin Gubernur Sumut Cup. Itu estafet buat gubernur yang akan datang. Kayak dulu ada Jepang, Korea, Singapura, Myanmar, kita buat. Empat tim luar dan empat dalam, buat pramusim bagus itu. Kenapa Piala Gubernur Kaltim bisa, kenapa tak bikin di Medan juga!" pungkas Julius.
Edy Rahmayadi maju dalam kontestasi Pilkada Sumut 2018 berpasangan dengan Musa Rajekshah. Pasangan ini didukung koalisi enam partai, yakni Golkar, Gerindra, PKS, PAN, Hanura, dan NasDem.
Pasangan Edy-Musa akan bertarung dengan pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus yang diusung koalisi antara PDI Perjuangan dan PPP.
Baca Juga: Soal Cuti Edy Rahmayadi, Menpora Berpatokan pada Regulasi
Berita Terkait
-
Erick Thohir Minta Patrick Kluivert Kerja Meski Timnas Indonesia Belum Latihan
-
Emban Jabatan Menpora, Erick Thohir Harusnya Bisa Bawa PSSI Jauh Lebih Mengerikan!
-
Jadi Menpora, Erick Thohir Wajib Mundur dari PSSI? Pakar: Sah, Asal Penuhi 1 Syarat Ini
-
Erick Thohir Janji Tak Anak Emaskan PSSI, Bawa-bawa FIFA
-
Siapa Suami Ratu Tisha? Srikandi Sepak Bola yang Jabatannya Dicopot dari Komite PSSI
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
Terkini
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Tepis Bayang-bayang Jokowi dan Kirim Pesan ke PDIP
-
Perempuan Ini Ngaku Satu Almamater, Bongkar Ijazah Wapres Gibran yang Dipermasalahkan Publik
-
Rp 12,5 Triliun untuk Pembangunan Sumut, Bobby Nasution Sampaikan Ranperda P-APBD 2025
-
Stok BBM Langka, SPBU Swasta di Tebet Banting Stir Jual Beras Porang hingga Paket Makanan Ringan
-
Warning Wamenkum! Semua Tahanan di Indonesia Bisa Bebas Jika Aturan Ini Tak Segera Disahkan DPR
-
Kejagung Sita Sederet Tanah Zarof Ricar di Riau Senilai Rp35 Miliar, Aset Atas Nama Anak-anaknya!
-
Benteng Terakhir PDIP Runtuh! Prabowo Copot Hendrar Prihadi, Sinyal 'Sapu Bersih' Kabinet?
-
Jadi Menpora, Erick Thohir Wajib Mundur dari PSSI? Pakar: Sah, Asal Penuhi 1 Syarat Ini
-
Di Balik Papan 'Bensin Habis' Ada Kabar Getir Pegawai SPBU Swasta yang Takut Dirumahkan
-
2 Kasus Baru Keracunan Massal MBG Tak Masuk KLB, Publik Murka ke Pemerintah: Tunggu Mati Dulu?