Suara.com - Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir datang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Kencana, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (1/3/2018). Kesehatannya akan diperiksa.
Ada dua mobil yang melakukan pengawalan mobil Ambulans Mer-C ketika Ba'asyir tiba di RSCM sekira pukul 10.40 WIB. Sejumlah awak media sempat terkecoh.
Sebab Ba'asyir yang mengenakan baju koko warna putih tak menumpang mobil ambulance. Ba'asyir turun dari mobil Kijang Inova hitam.
Sebelum keluar dari mobil, dua anggota polisi bersenjata lengkap turun untuk membuka pintu bagian tengah mobil, tempat Ba'asyir duduk.
Kedua petugas itu kemudian memandu Ba'asyir untuk dipindahkan ke kursi roda yang sudah disiapkan.
Aparat polisi yang berada di mobil lainnya juga langsung melakukan pengamanan saat Ba'asyir hendak dibawa menuju Klinik Eksklusif 24 Jam RSCM Kencana.
Ketika turun dari mobil, Ba'asyir yang menggunakan baju koko warna putih hanya terlihat menundukan kepala.
Seorang lelaki yang mengenakan baju koko dan peci warna putih juga nampak menyambut dan langsung mencium pipi Ba'asyir.
Sebelumnya, pengacara Ba'asyir, Achmad Michdan menyampaikan alasan kliennya datamg ke RSCM untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.
Baca Juga: Mensos Ingin Pastikan Tak Ada Korban Terorisme Kelaparan
"Ini cuma perawatan saja,” kata pengacara Ba'asyir, Achmad Michdan saat dikonfirmasi.
Menurut Michdan, pemeriksaan kesehatan ini dilakukan setelah pengacara mengajukan permintaan perawatan untuk Ba'asyir.
"Kita yang bikin surat resmi. Mengusahakan sendiri," kata dia.
Michdan menyampaikan, Ba'asyir sempat dirawat di Rumah Sakit Harapan Kita pada November 2017 lalu. Namun, setelah dilakukan perawatan akibat gangguan penyempitan pembuluh darah, Ba'asyir kembali dipulangkan ke Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat pada 11 Agustus 2017.
“Kontrol terakhir November tahun lalu. Sedangkan sekarang bulan Maret, jadi berapa bulan lalu harusnya sudah dikontrol,” kata Michdan.
Berita Terkait
-
Peringatan Ulta Levenia soal Ancaman Intervensi Asing di Indonesia
-
Prabowo Sebut Ada Makar dan Terorisme, Ferry Irwandi: Ibarat Kapal Tenggelam, Jangan Salahkan Air
-
Mantan Intelijen Kuliti Teror Politik: Penjarahan Rumah Demi Bungkam DPR?
-
Bukan Mau Kudeta, Pak! Memahami Keresahan Rakyat di Balik Stigma Makar
-
Situasi Memanas! Prabowo Perintahkan Tindak Tegas: Makar dan Terorisme Jadi Sorotan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara