Suara.com - Fadly (30) dan Mirwan (34) dihakimi warga lantaran merampok sepeda motor di kawasan Jakarta Pusat. Dalam aksinya, kedua pelaku yang mengaku sebagai polisi sempat menyekap korbannya bernama Arief Nurachman di dalam sebuah mobil.
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Roma Hutajulu, mengatakan kejadian tersebut berlangsung di Jalan Pramuka Raya, Rawasari, Jakarta Pusat, pada Senin (5/3/2018) sore.
Roma menjelaskan kronologis ketika korban Arief mengendarai sepeda motor yanng melintas dari Pasar Pramuka untuk menuju Grand Apartemen, Jalan Pramuka Raya Jakarta Pusat.
"Ketika korban sampai dilokasi, tiba - tiba dihentikan oleh pelaku yang mengaku sebagai anggota polisi dan korban dituduh membawa narkoba," kata Roma, dikonfirmasi Selasa (6/3/2018).
Selanjutnya, korban dibawa dengan dimasukan ke dalam sebuah mobil yang dibawa pelaku. Sementara motor korban dibawa oleh rekan pelaku yang lain. Mereka menuju Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat.
Ketika didalam mobil, korban mendapatkan perlakuan kasar dengan pelaku mencekik leher dan membekap mulut korban agar tak berteriak. Ponsel korban diambil oleh pelaku. Mendapat perlakuan seperti itu, sontak korban melawan dan berteriak.
"Ini menyebabkan mobil yang digunakan pelaku melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak pengguna jalan lainnya. Kemudian diberhentikan kendaraan dan dirusak massa," ujar Roma.
Melihat kejadian tersebut, warga disekitar melaporkan ke polisi, ketika dilokasi Polisi sempat memberikan tembakan peringatan lantaran mobil diamuk massa.
Sementara itu, dua pelaku Fadly dan Mirwan sudah berada di Polres Metro Jakarta Pusat. Sedangkan satu rekannya yang membawa motor korban masih dilakukan pengejaran polisi.
Baca Juga: Polisi Segera Periksa Pejabat Dishub Terkait Kasus Anies Baswedan
"Dua pelaku sudah kami amankan. Satu kabur dengan motor korban sedang dalam pengejaran," kata Roma.
Berita Terkait
-
Kurir Ekspedisi Terlibat Sindikat Curanmor Lintas Provinsi! Kirim Motor Curian Pakai STNK Palsu
-
Tragedi Pagi Buta di Pejaten: Terapis Muda Ditemukan Tewas, Polisi Selidiki Dugaan Lompat dari Ruko
-
Rindu Berujung Tragis: Kronologi Ayah Temukan Putrinya Usia 8 Tahun Membusuk di Kos Penjaringan
-
Geger Penemuan Mayat Anak 8 Tahun di Kos Penjaringan: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
-
Terbongkar! Kedok Dukun Pengganda Uang di Apartemen Kalibata, Polisi Sita Dolar Palsu
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN