Suara.com - Hasil pemeriksaan sementara tim psikologi Kementerian Sosial bersama Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), kelima anak yang diduga disekap oleh nenek berinisial CW (60), mengaku diperlakukan baik.
"Kalau dari anak, katanya maminya baik tidak ada kekerasan," kata Direktorat Jenderal Kementerian Sosial Edi Soeharto usai menjenguk kelima anak di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA), Bambu Apus, Jakarta Timur, Kamis (7/8/2018).
Meski begitu, keterangan anak-anak itu masih terus didalami. Lantaran kelimanya yang masih di bawah umur, cenderung tertutup untuk mengatakan hal sebenarnya kepada orang yang belum dikenal.
"Untuk seperti ini sudah sering kami temukan. Dimana kalau anak-anak sudah lama tinggal dengan orang dewasa apalagi orang-orang terdekat dia, ada kebimbangan untuk mengatakan hal sebenarnya. Apa yang ingin diketahui oleh umum, dia (anak-anak) cenderung disembunyikan," ujar Edi.
Menurutnya, ada hal yang disembunyikan oleh kelima anak tersebut. Lantaran, dari penyelidikan kepolisian ditemukan bila anak-anak melakukan kesalahan, disekap di kamar mandi oleh ibu angkat mereka CW.
"Kalau saya lihat dari komunikasinya saja yang berubah dan tidak konsisten kelihataannya. Ada yang disembunyikan, apa yang disampaikan itu sepertinya bukan hal yang nyata," kata Edi.
Menurutnya, Tim psikologi perlu waktu untuk pendalaman kesaksian anak-anak yang sebenarnya. Lantaran mereka mengaku, hanya menyampaikan hal-hal yang baik tentang Ibu angkat mereka CW.
"Kalau saya lihat, anak itu hanya bilang hal-hal yang indah tinggal di hotel, dia pergi ke hotel bintang lima, dia mau keluar negeri. Jadi seperti fantasinya tinggi ini perlu pendalaman yang terus menerus," kata Edi.
Sejak ditangkap terkait penemuan lima anak di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat pada Rabu (28/2/2018), status CW dalam kasus ini masih sebagai saksi. Kelima anak yang diadopsi CW yakni FA (13), RW (14), OW (13), TW (8), dan EW (10). CW mengadopsi kelima anak itu sejak 2009.
Baca Juga: Nenek yang Sekap 5 Anak Adopsi Disebut Ahli Supranatural
Namun, CW diduga kerap menganiaya selama tinggal bersama kelima anak adopsinya. Kasus ini terungkap ketika salah satu anak, FA, kabur pada April 2017, lantaran tak kuat dengan pola asuh CW. Selama kabur, FA pun tinggal bersama pengasuhnya yang berinisial Y.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM
-
Raperda KTR Ancam 'Bunuh' Konser Musik Jakarta, Legislator: Banyak Mudharatnya
-
Pohon Tumbang Teror Warga Jakarta, Pramono Anung: 62 Ribu Sudah Dirapikan, Cuaca Ekstrem Biangnya
-
KPK Bidik Raksasa Sawit Jadi Tersangka Korporasi di Kasus Suap Inhutani V
-
Menteri PANRB Rini Widyantini: Paguyuban PANRB Perkuat Ekosistem Birokrasi Kolaboratif
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia