Suara.com - Dokter Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Bimanesh Sutarjo mengajukan diri sebagai justice collaborator (JC) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.
Dia sebelumnya menjalani sidang dakwaan atas perkara kasus dugaan merintangi penyidikan korupsi e-KTP.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan Bimanesh mengajukan permohonan JC pada akhir Februari 2018. Bimanesh yang diduga merekayasa data medis Setya Novanto harapkan bersama Fredrich Yunadi, dapat kooperatif di persidangan.
"Perlu kami sampaikan, karena sekitar akhir Februari 2018, BST (Bimanesh Sutarjo) telah mengajukan JC pada KPK. Maka kami mengingatkan bahwa KPK masih akan mempertimbangkan permohonan JC itu," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Jumat (9/3/2018).
Febri juga meminta Bimanesh konsisten membongkar kejahatan dalam kasusnya di persidangan apabila ingin permohonan JC-nya dikabulkan.
KPK akan melihat sejauhmana Bimanesh mengakui perbuatannya. Serta membuka peran pihak lainnya secara signifikan.
"Sikap koperatif terdakwa lebih berdampak baik bagi proses yang berjalan. Jika terdakwa serius mengajukan Justice Collaborator, maka bukalah peran pihak lainnya seterang-terangnya, dan penuhi syarat lainnya secara konsisten," kata Febri.
Bimanesh sendiri telah menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan pada Kamis, ( 8/3/2018) kemarin. Jaksa KPK menilai dokter Bimanesh ikut serta melakukan perbuatan dengan sengaja mencegah, merintangi atau menggagalkan secara langsung atau tidak, pemeriksaan tersangka Setya Novanto dalam kasus korupsi e-KTP.
Menurut jaksa, Bimanesh merekayasa data kesehatan Novanto agar menghindari pemeriksaan penyidik KPK.
Baca Juga: KPK: Dokter Bimanesh Pasang Jarum Suntik Anak-Anak ke Setnov
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Profil Dony Oskaria, Plt Menteri BUMN Pilihan Prabowo yang Hartanya Tembus Rp 29 Miliar
-
Polisi Bongkar Modus Lempar Bola Komplotan Copet di Halte TransJakarta, Begini Praktiknya!
-
Sudah Komitmen, Mensesneg Sebut Mahfud MD Bakal Diajak Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian
-
BREAKING NEWS! Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN Gantikan Erick Thohir
-
Jalur Tol Gratis dari Gerbang Tol Fatmawati 2 Kurangi Macet 24 Persen, Bakal Dibuka hingga Oktober?
-
Bantah Aktivis Syahdan Husein Mogok Makan di Tahanan, Polisi Tunjukkan Bukti Ini!
-
Warning dari Senayan Buat Erick Thohir: Boleh Rangkap Jabatan, Tapi....
-
Nasib Wali Kota Prabumulih Buntut Ulah Anak: Disemprot Kemendagri, LHKPN Diubek-ubek KPK
-
Imbas Ramal Prabowo Rombak Kabinet, Rocky Gerung Curhat Banjir Protes Publik: Reshuffle Terburuk!
-
Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!