Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo, Jumat (9/3/2018). Irvanto sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus e-KTP oleh KPK.
Pemeriksaan hari ini merupakan pemeriksaan perdana sebagai tersangka kepadanya.
"Diperiksa sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Jumat pagi.
KPK berpeluang untuk langsung menahan Mantan Direktur PT Murakabi Sejahtera tersebut usai diperiksa. Itu tergantung hasil pemeriksaannya dan juga sikap Irvanto selama proses penyidikan kasus yang merugikan keuangan negara hingga Rp2,3 triliun itu.
Irvanto ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan pemilik perusahan PT Delta Energi, Made Oka Masagung pada Rabu (28/2/2018) lalu.
Penetapan keduanya sebagai tersangak setelah KPK melakukan penyelidikan dan mencermati fakta persidangan terhadap para terdakwa dalam kasus dugaan e-KTP seperti lrman, Sugiharto, Andi Agustinus dan Setya Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dan proses penyidikan yang masih berjalan untuk tersangka Anang Sugiana Sudiharjo.
Irvanto dan Made diduga bersama-sama dengan Setya Novanto, Anang Sugiana Sudiharjo, Andi Agustinus alias Andi Narogong, Irman, Sugiharto melakukan kegiatan yang menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi.
Perbuatan keduanya mengakibatkan kerugian keuangan negara atau perekonomian negara sekurangnya Rp2,3 triliun dari nilai paket pengadaan sekitar Rp5,9 triliun dalam pengadaan paket penerapan KTP Elektronik tahun 2011-2012 pada Kemendagri.
Irvanto diduga sejak awal mengikuti proses pengadaan e-KTP dengan perusahaannya yaitu PT Murakabi Sejahtera dan ikut dalam beberapa kali pertemuan di Ruko Fatmawati bersama tim penyedia barang proyek e-KTP.
Baca Juga: Sidang Setnov, Auditor BPKP Akui Terima 'Uang Jalan'
Padahal Konsorsium Murakabi yang walaupun kemudian kalah, diduga sebagai perwakilan Setya Novanto. Sebab, Irvanto sendiri adalah Keponakan dari Mantan Ketua DPR RI teesebut.
Irvanto juga diduga telah mengetahui ada pemintaan fee lima persen untuk mempermudah proses pengurusan anggaran KTP elektronik. Dia diduga menerima total 3,5 juta dolar AS pada periode 19 Januari -19 Februari 2012 yang diperuntukan kepada Setya Novanto secara berlapis dan melewati sejumlah negara.
Sementara Made diduga menjadi perusahaan penampung dana. Made melalui kedua perusahaannya, diduga menerima total 3, 8 juta dollar AS sebagai peruntukan pada Setya Novanto.
Itu diterimanya melaui perusahaan OEM Investmwnt Pte. LTD Singapura yang menerima uang 1,8 juta dollar AS dari Biomorf Mauritius dan melalui rekening PT Delta Energi sebesar 2 juta dollar AS. Made diduga menjadi perantara fee untuk anggota DPR sebesar 5 persen dari proyek e-KTP.
Atas perbuatannya Irvanto dan Made disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) subsider Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) kesatu KUHP.
Sebelumnya, KPK telah memproses enam orang dalam Kasus dugaan tindak pidana korupsi e-KTP. Mereka adalah Irman, Sugiharto, Andi Agustinus, Anang Sugiana Sudiharjo, Setya Novanto, dan Markus Nari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Angka Putus Sekolah Pandeglang Tinggi, Bonnie Ingatkan Orang Tua Pendidikan Kunci Masa Depan