Suara.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Agus Hermanto mengatakan pihaknya masih terus berusaha mengusung Agus Harimurti Yudhoyono sebagai kandidat pada Pilpres 2019.
Meski belum mendapat dukungan resmi dari partai lain, Agus menilai pihaknya masih punya banyak waktu untuk mengusahakan putra Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono sebagai salah satu kontestan Pilpres.
"Partai Demokrat ingin mengajukan apakah itu capres atau cawapres, next leader. Seluruh kader-kader Partai Demokrat bahkan dari kawula muda mendorong untuk Mas AHY agar didorong menjadi next leader," kata Agus di DPR, Jakarta, Selasa (13/3/2018).
Baik bergabung ke salah satu poros, Presiden Joko Widodo atau Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, maupun membentuk poros ketiga dengan partai lain, menurut Agus semua tergantung kondisi dan situasi ke depan.
"Apakah itu dua poros, tiga poros tentunya sekarang ini kita masih mempunyai waktu karena juga mempunyai kesempatan. Sehingga Demokrat masih berkoordinasi terus untuk menentukan apakah kita mengambil poros ketiga atau mndukung poros yang ada," ujar Agus Hermanto.
Agus Hermanto mengatakan, saat ini partainya memiliki 10,9 persen kursi. Artinya, Demokrat butuh 9,1 persen kursi lagi untuk dapat mengusung kandidat sendiri pada Pilpres 2019. Hal itu kini telah upayakan melalui komunikasi politik dengan partai lain.
Saat ini Demokrat tak ingin berandai-andai apakah partai lain akan mau mendukung AHY sebagai salahsatu kandidat atau tidak.
"Kami tidak ingin tebak-tebakan, tapi yang jelas kita berkoordinasi dulu. Kita lihat saja hasilnya, tentunya kita memiliki waktu, kami tidak ingin juga pesimis, tapi kita juga tidak ingin terlalu optimis. Tapi yang jelas kita laksanakan sekuat tenaga," kata Agus.
Berita Terkait
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Annisa Pohan Diduga Hamil, Usia Anak Pertama Jadi Sorotan
-
AHY Pimpin Penyelamatan Korban Banjir Sumatra, Ungkap Penyebabnya Topan Tropis Langka
-
Lawan Waktu Selamatkan Korban Banjir Sumatra, AHY Kerahkan Armada Helikopter hingga Modifikasi Cuaca
-
Tak Terduga! SBY Spontan Hentikan Mobil dan Melukis di Pinggir Jalan Wonogiri
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah