Suara.com - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyatakan pasangan Ridwan Kamil dan UU Ruzhanul Ulum unggul dalam Elektabilitas Calon Gubernur Jawa Barat saat ini. Besar elektabilitasnya sampai 43,7 persen.
Sementara pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi memperoleh dukungan sebesar 30,7 persen. Pasangan lain, Sudrajat-Ahmad Syaiku hanya memperoleh 4,6 persen, lalu TB Hasanudin-Anton Charlyan 2,8 persen.
Sementara 18,2 persen Pemilih yang belum dapat menetapkan calon.
Direktur (SMRC) Deni Irvani mengatakan jika Ridwan Kamil lebih banyak dipilih karena dinilai punya kualitas personal yang lebih positif dibanding calon lain (lebih disukai).
"Secara spesifik, Ridwan Kamil unggul dalam berbagai citra kepribadian, seperti lebih jujur/bersih, perhatian pada rakyat, mampu memimpin, pintar, kreatif, tegas, dan enak dipandang. Dalam citra ramah, santun, Ridwan Kamil dinilai seimbang dengan Deddy Mizwar," ujar Deni di Kantor SMRC Jalan Cisadane, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (15/3/2018).
Survei itu dilakukan pada 1-8 maret 2018 di Jabar melibatkan 801 responden yang terpilih dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei diperkirakan plus minus 3,5 persen.
Pilihan warga Jabar kepada pasangan calon menurut dipengaruhi atas evaluasi mereka sendiri terhadap kinerja incunbembent.
Warga yang merasa puas dengan kinerja Deddy mizwar sebagai Wakil Gubernur jumlahnya tidak terlalu besar, hanya 46,2 persen. Ini ikut menjelaskan mengapa Deddy Mizwar tidak begitu unggul jika pilkada diadakan sekarang.
Ridwan Kamil pun unggul di kalangan berpendidikan tinggi. Selain di kalangan etnis Sunda, Jawa dan Cirebon.
Baca Juga: Uu Ruzhanul Grogi Saat Debat, Ridwan Kamil Minta Maaf
Sedangkan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi sementara unggul di pedesaan, etnis Betawi dan kelompok berpendidikan rendah.
"Sentimen partai dalam memilih calon cukup terlihat,walaupun tidak terlalu konsisten," katanya.
Pasangan Ridwan Kamil-UU dan Deddy Mizwar-Deddi sementara unggul di masing-masing pemilih partai pengusungnya.
Ridwan Kamil-UU unggul di gabungan pemilihan Nasdem, PKB, PPP dan Hanura. Sedangkan Deddy Mizwar-Dedi unggul di gabungan pemilih Golkar dan Demokrat.
Massa pemilih partai pengusung pasangan TB Hasanuddin-Anton (pemilih PDIP) dan Sudrajat-Syaiku (pemilih Gerindra,PKS dan PAN) sejauh ini malah lebih banyak yang memih pasangan Ridwan Kamil-UU.
Dukungan terhadap masing-masing calon masih bisa diubah. Warga Jabar umumnya baru akan menetapkan pilihan dalam periode beberapa minggu menjelang Pilkada sampai dengan Hari-H.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir