Suara.com - Majelis-majelis Agama telah menyerukan bahwa dalam perayaan Nyepi data seluler atau internet dimatikan selama 24 jam. Ketua Forum Kerukunan Antar Umat Beragama Bali, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet menyatakan, dalam tahun ini yang dimatikan adalah data seluler terutama untuk data media sosial.
Dia mengungkapkan alasan Tahun Baru Saka harus dirayakan dengan cara Nyepi ? Mengapa Jagatraya atau Bali harus sepi pada saat Hari Raya Nyepi ?
“Agar pelaksanaan Hari Raya Nyepi sungguh-sungguh bisa berjalan baik, lancar, aman dalam kedamaian. Sehingga lebih lanjut dapat menciptakan suasana aman, damai, sejahtera, tanpa bencana alam yang dahsyat, tidak terjadi kekacauan bagi Bali dan bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat Bali kami mengadakan musyawarah,” jelasnya.
Dia menjelaskan bahwa hari Raya Nyepi menjadi tonggak penghormatan kepada alam semesta, dengan menjaga dan memeliharanya. Saat Nyepi, alam bernafas lega, tanpa kegaduhan, tanpa gangguan dan tanpa polusi sehingga menjadi tenang dan bahagia.
“Kekuatan alam yang bahagia itulah disebut Somia. Dengan demikian, Hari Raya Nyepi yang didahului oleh Tawur Agung Kesanga adalah untuk kerahayuan dan kesejahteraan jagat, untuk semua mahluk hidup dan semua umat manusia," paparnya.
Dia menerangkan, Hari Raya Nyepi diprioritaskan diatas hari raya yang lain. Seandainya harinya jatuh bersamaan seperti saat ini yang jatuh bersamaan dengan Hari Saraswati dan harus terlaksana dengan baik.
“Karena jagat Bali harus sepi, maka mau tidak mau setiap orang harus menjaga agar Bali sungguh-sungguh sepi pada saat Hari Raya Nyepi. Semua umat sangat diharap untuk selalu waspada, eling dan tetap dalam pengendalian diri, khususnya bagi umat Hindu untuk nyomia karakter bhuta yang terdapat pada diri kita masing masing,” terangnya.
Dia menjelaskan bahwa Karate Bhuta, yaitu yang berupa Sad Ripu (enam musuh dalam diri sendiri) yaitu ada hawa nafsu, kelobaan, kemarahan, kebingungan, kemabukan dan sifat iri hati, dan Sapta Timira (Tujuh kegelapan diri atau kemabukan) yaitu karena ketampanan/kecantikan, karena kekayaan, karena kepandaian, karena kebangsawanan, karena keremajaan, karena keberanian dan karena kemenangan.
“Kedua unsur sifat Bhuta dalam diri kita ini cenderung membangkitkan Sad Atatayi, yaitu enam perbuatan jahat yang terdiri dari perbuatan yang suka membakar dalam arti merusak, meracun, menyalah gunakan ilmu hitam karena sombong dengan kepandaian ilmu hitamnya, mengamuk karena tak bisa menahan amarah atau dendam, memperkosa, dan memfitnah,”
katanya.
Baca Juga: Rudiantara: Teknis Nyepi Tanpa Internet Diserahkan ke Operator
Dia menambahkan, atas usulan dari KPID Bali dan disetujui oleh Dinas Kominfo Pemda Bali, serta disetujui oleh Semua Majelis Agama maka diputuskan untuk mematikan jaringan Internet dan Data Cellular.
Menurutnya, alasan mengapa sangat penting untuk mematikan Internet dan Data Cellular adalah setiap hari Raya Nyepi yang sungguh terlaksana dengan sangat sepi, bahkan Bandara, Pelabuhan, Televisi, Radio pun ditutup. Namun, di Media sosial justru sangat ramai bahkan sering terjadi saling provokasi di media sosial. Hal ini sangat tidak mendukung Keheningan Perayaan Hari Raya Nyepi.
Saat hari Raya Nyepi, di Bali tidak ada satupun instansi, lembaga, perusahan, masyarakat yang bekerja, tidak ada yang bertransaksi, kecuali Rumah Sakit untuk kebutuhan gawat darurat.
“Dengan demikian maka pemblokiran Internet, Data Cellular saat Nyepi tidak akan merugikan siapapun disaat Nyepi. Bahkan, akan sangat bermanfaat untuk kekhusukan dan keheningan Hari Raya Nyepi sebagai syarat mutlak untuk Nyomia Bhuta Kala,” ujarnya.
Dia pun menjelaskan jika pihaknya telah diundang Kementerian Kominfo untuk Rapat tentang pemblokiran Internet atau Mobil data Cellular, dalam rangka penyempurnaan pelaksanaan Hari Raya Nyepi.
Acara itu turut dihadiri FKUB Bali termasuk Ketua Ketua Majelis Agama yaitu PHDI, MUI, KEUSKUPAN, MPAG, WALUBI DAN MATAKIN, juga dari Dinas Kominfo dan dari Polda Bali. Peserta Rapat adalah seorang Dirjen Kominfo, seorang Direktur Kementerian Kominfo, beberapa pejabat Kemenkominfo, Direktur Bimas Hindu Kemenag, semua perusahan provider Internet serta peserta lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
MK Larang Polisi Aktif Rangkap Jabatan Sipil, Menkum: Yang Sudah Terlanjur Tak Perlu Mundur
-
Bebas Berkat Amnesti Prabowo, KPK Ungkap Momen Hasto Kristiyanto Cocokkan Nomor Tahanan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 18 November 2025: Hujan di Sebagian Besar Wilayah
-
Menteri P2MI: Ada 352 Ribu Lowongan Kerja di Luar Negeri, Baru 20 Persen WNI yang Lamar
-
Pramono Sebut Harimau Kurus Viral di Ragunan Miliknya: Mungkin Kangen Sama Saya
-
Menpan RB Siap Patuhi Putusan MK: Polisi Aktif Wajib Mundur dari Jabatan Sipil, Tak Ada Celah Lagi
-
KPK Tegaskan Status Setyo Budiyanto: Sudah Purnawirawan, Aman dari Putusan MK
-
Menteri Hukum Pastikan KUHAP Baru Langsung Jalan Usai Disahkan Presiden, Bareng KUHP Pada 2026
-
Stop Buang Uang! Rahasia BRIN Perpanjang Umur Infrastruktur Pakai Ekstrak Kulit Buah dan Daun Teh
-
Benarkah KUHAP Baru Bisa Mengancam? Ini Isi Lengkap Pasal-pasal Soal Penyadapan Hingga Penahanan