Suara.com - Baru-baru ini pemberitaan dihebohkan dengan temuan studi yang menyebut bahwa 93 persen sampel air minum dalam kemasan yang terdiri dari sejumlah merek besar seperti Aqua, Aquafina, Dasani, Evian, Nestle Pure Life, dan San Pelegrino mengandung partikel plastik.
Adapun partikel plastik yang ditemukan terdiri dari polypropylene, nylon, dan polyethylene terephthalate (PET). Material-material ini biasa digunakan untuk membuat tutup botol.
"Dalam studi ini, 65 persen partikel yang kami temukan berupa fragmen dan bukan serat," jelas Sherri Mason dari State University of New York, Amerika Serikat, selaku peneliti utama.
Danone Indonesia tampaknya enggan menanggapi temuan studi ini. Dalam keterangan resminya, Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin, mengatakan bahwa Danone Waters tidak dalam posisi untuk berkomentar karena beberapa aspek dari metodologi pengujian yang digunakan masih belum jelas dan tidak ada bukti perbedaan statistik signifikan yang bisa digunakan sebagai pembanding terhadap angka acuan (nol).
"Saat ini, tidak ada kerangka aturan atau konsensus ilmiah mengenai metodologi pengujian yang dianggap layak ataupun dampak potensial dari partikel mikroplastik yang bisa ditemukan di lingkungan kegiatan pembotolan dimanapun," ujar Arif.
Ia meyakinkan masyarakat bahwa sumber air yang digunakan Danone Waters terlindungi secara alami dan geologis dan terjaga dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Selain itu, sebelum digunakan, Arif mengatakan kemasan juga telah melalui uji kualifikasi untuk memastikan kemurnian sumber air dan kandungan mineral alami didalamnya.
"Seluruh kemasan yang kami gunakan berjenis food grade (aman digunakan sebagai kemasan pangan) dan unsur dalam kemasan tersebut tidak bermigrasi kedalam air. Proses pembotolan produk kami telah mengikuti standard tertinggi dalam kebersihan, kualitas, dan keamanan pangan," tambah dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Terpilih Aklamasi, Ketum PPP Agus Suparmanto Siap Tindak Kader Abaikan Aspirasi Umat
-
Veronica Tan Apresiasi Program Dua Telur Sehari di Kalteng, Selaras dengan MBG Presiden Prabowo
-
Indef Sebut Tantangan Perbankan Ada di Daya Beli, Bukan Soal Likuiditas
-
5 Fakta Kartu Liputan Wartawan Dicabut Gara-gara Tanya MBG ke Prabowo
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif