Suara.com - Nenek bernama Candri Widarta membeberkan alasan memberikan pendidikan kepada kelima anak asuhnya melalui homeschooling.
Menurutnya, kelima anak asuhnya itu sempat mengenyam pendidikan di Sekolah Katolik Santa Theresia, Jalan Haji Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat.
"Banyak di sekolah, anak-anak lagi sekolah Theresia tadinya," kata Candri usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya Senin (19/3/2018).
Namun, sejak ada aksi terorisme di Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat pada medio Januari 2016 lalu, akhirnya Candri melayangkan permintaan kepada pihak sekolah agar mengutus para guru-guru Santa Theresia mengajar anak-anak asuhnya di hotel.
Lokasi ledakan bom Thamrin yang menelan korban jiwa dan luka-luka itu memang terbilang sangat dekat dengan Sekolah Santa Theresia
"Tapi karena ada kejadian (bom) di Sarinah, saya minta izin tidak sekolah, anak anak dapat homeschooling. Ini yang sebenarnya, boleh tanya," katanya.
Salah satu dari kelima anak asuhya itu juga sudah ada yang lulus dari Santa Theresia. Namun, perempuan paruh baya itu tak menjelaskan tingkatan pendidikan dari anak asuhnya yang lulus di Sekolah Katolik tersebut.
"Iya dong, sempat lulus. Nanti oma tunjukan," kata dia.
Sebelumnya, polisi menemukan lima anak yang diduga menjadi korban penelantaran dan penganiayaan di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2018). Kelima anak tersebut berinisal FA (13), RW (14), OW (13), TW (8), dan EW (10).
Baca Juga: Tak Terima Dituduh, Nenek Candri Ancam Lapor Balik LPAI
Candri sudah bertahun-tahun tinggal bersama lima asuhnya di sejumlah hotel di Jakarta. Namun, perempuan paruh baya itu diduga kerap menganiaya selama tinggal bersama kelima anak asuhnya.
Polisi juga sempat menangkap Candri. Namun status perempuan itu belum ditetapkan sebagai tersangka
Kasus ini mencuat ketika salah satu anak, FA, kabur pada April 2017 lantaran tak kuat dengan pola asuh Candri. Selama kabur, FA pun tinggal bersama seorang perempuan bernama Yohana.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana