Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah membela Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional, Amies Rais, yang menyebut Presiden Joko Widodo ngibul alias bohong mengenai program sertifikasi tanah rakyat.
Fahri mengatakan, Jokowi mestinya menjelaskan kepada publik benar atau tidaknya penilaian Amien Rais.
"Kalau membagi-bagi sertifikat, Anda lahir juga perlu sertifikat. Anda mau mengendara perlu SIM. Anda mau punya identitas harus punya KTP. Semua itu adalah kewajiban negara, bukan hak baru yang diberikan Jokowi kepada rakyat," kata Fahri di DPR, Jakarta, Selasa (20/3/ 2018).
Ia menjelaskan, negara memiliki kewajiban melakukan administratif serta mencatat berbagai jhal yang berkaitan dengan kehidupan rakyat.
Artinya, kata dia, program pembagian sertifikat kepada rakyat yang selama ini getol dilakukan Jokowi adalah “kewajiban negara”, bukan hal baru.
"Mungkin Pak Amien menganggap bahwa yang diberikan itu bukan membagi-bagikan tanah (reforma agraria), tetapi ini membagi atau memberi akte. Itu kan memang tugasnya. Tanpa diminta pun harus dikasih," ujar Fahri.
Namun, kata Fahri, program tersebut seolah-olah menunjukkan Jokowi memiliki program bagi-bagi tanah. Hal ini yang perlu diluruskan pada masyarakat agar tidak salah kaprah.
"Mengadministrasi kehidupan rakyat itu adalah tugas dari negara. Ini kan mungkin orang, seolah-olah yang digembar-gemborkan itu Pak Jokowi bagi tanah. Padahal kan bukan bagi tanah. Tapi akte. Ini harus dijelaskan," kata Fahri.
Pernyataan Amien menjadi ramai diperbincangkan, setelah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan bereaksi keras atas pernyataan tersebut.
Baca Juga: FPI Nilai Ormas Islam Pendemo Anies Tak Paham Kerja Gubernur
Luhut meminta Amien untuk tidak mencari-cari kesalahan pemerintah, sebab Amien sendiri juga memunyai banyak dosa.
"Jangan asal kritik saja, nanti kalau kau jadi pejabat, saya tahu jejak rekamnya kok. Latar belakangnya, saya ‘spion’ juga. Kalau kau merasa paling bersih, kau boleh ngomong," kata Luhut di Gedung BPK, Jakarta Selatan, Senin (19/3/2018).
Berita Terkait
-
Ancam Amien Rais, Taufik Kurniawan: Luhut Nggak Usah Baper
-
Bukan Kebakaran, Ini Penyebab Kepulan Asap di Gedung DPR
-
Asap Kebakaran Gedung DPR Berasal dari Depan Ruangan Fahri Hamzah
-
Dituding Ancam Jokowi, PKB: Kami Setia di Barisan Pendukung!
-
Cerita Surat Pemecatan Fahri Hamzah dari PKS Dikirim Lewat OB
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar