Suara.com - Pemerintah Provinsi Jakarta bisa memberikan rekomendasi sanksi menyusul tewasnya nenek Tarminah (54) yang tertimpa besi hollow proyek Rusunawa Tingkat Tinggi, Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (18/3/2018).
Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pilihan sanksinya tindak pidana ringan. Tapi nantinya tetap melalui proses kepolisian.
"Kita bisa memberikan rekomendasi. Jadi sanksi itu, nanti tentunya kalau misalnya akhirnya, misalnya yang dipilih adalah Tipiring (Tindak Pidana Ringan) ya harus diproses melalui kepolisian," ujar Sandiaga di Balai Kota, Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Dalam proyek tersebut, nenek Tarminah (54) tewas tertiban besi hollow, Minggu (18/3/2018).
Rekomendasi sanksi tindak pidana ringan akan diberikan kepada pekerja ataupun operator, bukan korporasi. Sandiaga menilai lalainya operator dikarenakan manajemen kurang baik.
"Karena kalau kami lihat operator itu ada beberapa, tadi ada laporan yang disampaikan oleh dinas tenaga kerja. Mungkin dia lelah, satu. Mungkin dia belum sampai. Jadi ibaratnya dia biasa hanya pilot helikopter atau bukan pilot pesawat jumbo jet. Jadi ilmunya belum sampai. Nah ini adalah untuk ketidakmampuan dari kontraktor untuk menerapkan Good Coorporate Governance," kata dia.
Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan Pemprov DKI dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta memiliki wewenang terkait keselamatan dan kesehatan kerja.
"Dan kita mengimbau, misalnya kan itu kalau tadi dengar dari laporan dari Dinas Tenaga kerja kan sangat fundamental gitu ada yang bekerja di atas terus ada orang Bu Tarminah dan yang lain itu masih boleh melintas di bawahnya kan sebetulnya secara tata kelola keselamatan prosedur SOP yang benar itu nggak boleh berarti kan tidak ada koordinasinya," ucap dia.
Lebih lanjut, Sandiaga berharap ke depan semua kontraktor tidak hanya PT Waskita, harus mematuhi peraturan yang berkaitan keselamatan dan nyawa seseorang.
Baca Juga: Proyek Rusunawa Pasar Rumput Makan Korban, Polisi Usut Kelalaian
"Nah ini yang kamu harapkan kedepan kontraktor bukan hanya Waskita Karya tapi semuanya mematuhi karena ini suatu yang sangat fundamental sangat basic berkaitan dengan keselamatan dan nyawa dari melayang satu nyawa saja sudah tidak bisa diterima gitu, itu yang sesuatu sangat mengkhawatirkan. Menurut saya ini harus ada tindakan yang konkret, riil, harus ada sanksi yang tegas," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Rapat Darurat Hambalang: Prabowo Ultimatum Listrik Sumatera Nyala 2 Hari, Jalur BBM Wajib Tembus
-
Prabowo Beri Hasto Amnesti, Habiburokhman: Agar Hukum Tak Jadi Alat Balas Dendam Politik
-
Johan Budi Dukung Abolisi dan Amnesti Tom Lembong - Ira Puspadewi, Tapi Kritisi Untuk Hasto
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!
-
Gebrakan Mendagri Tito untuk Geopark Disambut Baik Ahli: Kunci Sukses di Tangan Pemda
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026
-
Update Banjir Rob Jakarta: 17 RT Kepulaun Seribu Terdampak, 6 RT di Jakarta Utara Kembali Terendam!
-
Gelar Panggung Musikal di Sarinah, Aktivis Sebut Banjir Sumatera Tragedi Ekologis