Suara.com - Probosutedjo, Adik Tiri Presiden Ke Dua Soeharto sangat berarti bagi Gatot Nugroho. Gatot yang merupakan pimpinan atau penanggung jawab dari Museum Soeharto mengungkapkan dirinya cukup dekat dengan Probosutedjo yang sudah dianggap sebagai Bapaknya sendiri.
"Itulah Bapak kami segalanya, beliau adalah sosok yang membina membimbing masyarakat desa kami. Mengayomi peduli kegiatan sosial kegiatan pertanian, UMKM", ujar Gatot.
Sembari menghela nafas, Gatot yang tak dapat menyembunyikan raut sedih di wajahnya mengatakan bahwa dirinya sudah ikut seluarga besar Soeharto sejak usianya masih sekolah atau lebih dari 30 tahun lalu.
Gatot juga mengungkapkan bahwa Museum Soeharto yang terdapat di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo kecamatan Sedayu ini merupakan ide atau gagasan dari Probosutedjo.
"Museum ini inisiatif Pak Probo agar apa yang dilakukan Pak Harto bisa kita edukasikan kepada masyarakat", ujar Gatot.
Sementara itu, Gatot juga mengatakan bahwa sebelum sakit sosok Probosutedjo sangat sering datang ke Musium sebab di dalam Musium inilah terdapat rumah masa kecil Probosutedjo.
"Sebelum sakit Bapak bisa dua kali dalam sebulan kesini, Bapak kalau tidur selalu di situ (sembari menunjuk sebuah rumah sederhana dengan kombinasi cat berwarna putih dan biru. Dengan sebuah joglo di depannya). Tapi setelah sakit terakhir kesini sekitar empat atau lima bulan lalu", ujar Gatot.
Sementara itu berdasarkan pantauan tim suara.com baik di lokasi Musium Soeharto maupun di rumah duka yang lokasinya tak jauh dari makam saat ini sudah mulai banyak berdatangan para pelayat. (Wita Ayodhyaputri).
Berita Terkait
- 
            
              Soeharto Jadi Pahlawan Nasional? Istana: Namanya Sudah Diusulkan, Tunggu Keputusan Presiden
- 
            
              KontraS Menolak Keras! Soeharto Mau Jadi Pahlawan Nasional, Jejak Kelam Orde Baru Jadi Sorotan
- 
            
              Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
- 
            
              Ribka PDIP Tak Setuju Soeharto Jadi Pahlawan: Dia Pelanggar HAM, Bunuh Jutaan Rakyat
- 
            
              Kriteria Seseorang Bisa Dikatakan Pahlawan Nasional, Apakah Soeharto Layak?
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Geger Dugaan Korupsi Pemkot Bandung, Wawali Erwin Terancam Dicekal, Ini Kata Kajari
- 
            
              GEMAS Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Langgar Amanah Reformasi!
- 
            
              Mensos Minta PPATK Awasi Rekening Penerima Bansos Agar Tak Dipakai Main Judol
- 
            
              Marak Narkoba Jenis Baru, Prabowo Disebut Bakal Perkuat Regulasi
- 
            
              Dasco Beberkan Alasan MKD DPR Tolak Mundurnya Rahayu Saraswati
- 
            
              Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
- 
            
              Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
- 
            
              Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
- 
            
              Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
- 
            
              Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?