Suara.com - Sejak Inggris mengusir 23 diplomat Rusia, belasan negara Uni Eropa dan juga Amerika Serikat mengikuti langkah yang sama.
Presiden AS Donald Trump, Senin (26/3/2018), memerintahkan mengusir 60 diplomat Rusia. Padahal, Trump selama ini dikenal akrab dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Selain AS, pada hari yang sama, sebanyak 14 negara anggota Uni Eropa telah mengusir puluhan diplomat Rusia.
Hal tersebut dianggap sebagai reaksi yang terkoordinasi atas serangan racun terhadap bekas mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia, di Inggris.
Sejauh ini sedikitnya 45 diplomat Rusia telah diusir dari seluruh Eropa.
"Sebagai tindak lanjut langsung terhadap keputusan Dewan Eropa pekan lalu untuk bereaksi terhadap Rusia dalam kerangka bersama, hari ini 14 negara anggota telah memutuskan untuk mengusir diplomat Rusia," kata Presiden Dewan Eropa Donald Tusk, yang berada di Varna Bulgaria untuk KTT Uni Eropa-Turki, seperti diwartakan Anadolu Agency.
"Dewan Eropa setuju dengan penilaian pemerintah Inggris, bahwa sangat mungkin Federasi Rusia bertanggung jawab dan tidak ada penjelasan alternatif yang dapat diterima. Kami memutuskan untuk memanggil Duta Besar UE untuk Rusia untuk konsultasi," tambah dia.
Jerman adalah salah satu negara pertama yang membuat pengumuman itu, setelah Menteri Luar Negeri Heiko Maas menyatakan Berlin telah "mengusir empat diplomat Rusia".
Kementerian Luar Negeri Perancis, dalam sebuah pernyataan, mengatakan telah memberitahu otoritas Rusia tentang keputusan untuk mengusir empat personel negeri itu, yang memiliki status diplomatik dari wilayah Perancis, dalam waktu satu pekan.
Baca Juga: Pasal Divestasi dalam RUU Minerba Belum Komprehensif
Polandia mengatakan, mereka juga mengusir empat orang Rusia terkait serangan racun terhadap mantan mata-mata.
'Pesan Kuat Eropa'
Denmark, Belanda, Latvia, Spanyol dan Italia masing-masing menyatakan telah mengusir dua diplomat.
Lithuania dan Republik Ceko juga masing-masing mengusir tiga diplomat. Sementara itu, Estonia, Kroasia, Finlandia dan Rumania menyatakan telah meminta satu diplomat untuk pergi.
Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven mengatakan, mereka juga akan mengusir seorang diplomat Rusia.
Ukraina, negara non-UE, mengikuti 14 negara anggota dan mengusir 13 diplomat Rusia. Albania juga mengikuti langkah tersebut dengan mengusir dua diplomat Rusia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari