Suara.com - Direktorat Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Mabes Polri akan kedatangan Kepolisian Taiwan guna menindak lanjuti pengungkapan narkotika jenis sabu seberat 1,6 Ton di kapal berbendera Singapura di perairan Anambas, Kepulauan Riau, Selasa (20/2/2018) lalu.
"Siang ini kedatangan wakil direktur narkotika bareskrimnya polisi Taiwan. Ini adalah tindak lanjut pada saat tahun lalu, kami bertemu di Taiwan dalam hal pertukaran informasi," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Eko Daniyanto di Cawang, Jalan MT. Haryono, Selasa (3/4/2018).
Eko menjelaskan, pertemuan nantinya akan dibahas berbagi informasi salah satunya terkait jaringan narkotika di masing-masing negara.
"Sharing informasi tentang jaringan sindikat internasional antar kedua negara, kami juga akan membuat networking lagi lebih kuat. Kemudian kami akan melakukan investigasi yang 1,6 ton yang ditangkap di Batam," ujar Eko.
Eko mengatakan, sebelumnya kepolisian Cina sudah bertemu Direktorat Narkoba Bareskrim Polri bersama kepolisian Australia saat memberikan infomasi terkait 1,6 ton sabu yang diduga berasal dari Cina.
"Kami menggali hasil pemeriksaan 4 tersangka. Dari empat tersangka kemarin dari penyidik Cina kami bisa mengetahui siapa pengendali dari 1,6 ton, kemudian siapa di atasnya lagi saat ini data - datanya sudah kami dapatkan sedang ditindaklanjuti oleh kepolisian Cina," ujar Eko.
Menurut Eko, kepolisian Cina masih melakukan penyelidikan dari pengungkapan sabu 1,6 ton di Indonesia. Diharapkan Kepolisian Cina menangkap bandar sabu tersebut dan memberikan informasi terkait para pemesannya.
"Dari situ kita harapkan kalau sudah ketangkap kami akan ke sana (Cina). Karena kami akan buka lagi ponsel dari pada tersangka. Siapa pemesan itu, siapa ownernya baru kami akan tindaklanjuti kalau kita sudah dapat siapa tersangka," ujar Eko.
"Hasilnya akan kami sharing lagi kami akan mencari benang merahnya lagi, siapa tahu nanti akan berkembang ke negara mungkin Myanmar, Thailand dan Malaysia," ujar Eko.
Baca Juga: Jual Sabu, Warga Taiwan Tewas Ditembak BNN di Ancol
Menurut Eko, pertemuan antara kepolisian Taiwan dan Cina sebagai bentuk kerja sama dalam mengungkap jaringan natkotika Internasional.
"Nah pertemuan ini kami kemas dalam bentuk police to police karena mereka ingin suatu kerjasama kepolisian antar negara tapi perlu digarisbawahi kami tidak memiliki hubungan diplomatik terhadap Taiwan," ujar Eko.
Eko mengatakan pertemuan dengan Kepolisian Taiwan sama halnya dengan kepolisian Cina untuk menggali informasi bahwa kebanyakan jaringan narkotika Internasional pengendalinya dari negara Taiwan.
"Karena biasanya kalau sudah jaringan international pengendali otak otak ini orang-orang Taiwan. Mereka pun akan menggali juga, minimal dia sudah mengetahui siapa pelakunya siapa bosnya," kata Eko.
"Mungkin menggunakan alat yang canggih akan menggali lagi jaringannya kemana saja, Nah ini yang akan kami sharing bertukar informasi," Eko menambahkan.
Dari pengungkapan ini, petugas meringkus empat tersangka yakni Tan Hui (nahkohda), Tan Mai (69), Tan Yi (33), dan Liu Yin Hua (63).
Berita Terkait
-
Misteri 'Lulus Sebelum Kuliah' Terbongkar! 7 Fakta Wagub Hellyana Jadi Tersangka Kasus Ijazah Palsu
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Bareskrim Ringkus 17 Pengedar Narkoba Jelang DWP 2025 di Bali, Ada 6 Sindikat!
-
Penggeledahan Mengejutkan: Apa Kata Petugas Rutan soal Barang Mencurigakan di Sel Ammar Zoni?
-
Ammar Zoni Jalani Sidang Lanjutan, Saksi Beberkan Temuan Narkotika di Sel Tahanan
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Terdampak Bencana, Sekitar 20 Ribu Calon Jemaah Haji Asal Sumatra Terancam Gagal Berangkat?
-
Dapat Ancaman Bom, 10 Sekolah di Depok Disisir Gegana dan Jibom
-
ICW-KontraS Laporkan Dugaan 43 Polisi Lakukan Pemerasan ke KPK
-
Kapolri Minta Pengemudi Bus Tak Paksakan Diri Saat Mudik Nataru
-
Drama 2 Jam di Sawah Bekasi: Damkar Duel Sengit Lawan Buaya Lepas, Tali Sampai Putus
-
ICW Tuding KPK Lamban, 2 Laporan Korupsi Kakap Mengendap Tanpa Kabar
-
Berlangsung Alot, Rapat Paripurna DPRD DKI Sahkan Empat Raperda
-
Anti-Macet Horor! Ini 7 Taktik Jitu Biar Liburan Nataru 2025 Kamu Gak Habis di Jalan
-
Mensos Usulkan Kenaikan Dana Jaminan Hidup Korban Bencana, Rp 10 Ribu per Hari Dinilai Tak Relevan
-
Kaleidoskop Jakarta 2025: Wajah Baru DKJ, Amukan Si Jago Merah, hingga Banjir Tetap Jadi Langganan