Suara.com - Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan, tarif rupiah per kilometernya saat ini Rp 3.739 per kilometer. Namun, pihak operator menginginkan tarif tersebut dinaikkan di atas Rp 3.800 per kilometernya.
"Kami juga berusaha untuk fair. Hari ini kita lakukan survei kembali ke rute-rute supaya tau jangkauan, karena jumlah per kilometer itu kan mempengaruhi harga. Setelah kami tahu, kami akan susun ulang, dan akan coba lakukan negosiasi-negosiasi untuk ketemu yang paling wajar," kata Budi di Gedung Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Jakarta Selatan, Kamis (5/4/2018).
Ia menyampaikan jika tarif yang ditawarkan pihaknya itu tidak bisa diubah sembarangan. Namun, penetapan tarif tersebut telah berdasarkan ketentuan yang ada dan juga berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan, agar tidak menimbulkan ketimpangan tarif dengan moda transportasi lainnya.
"Kami harus ukur supaya keseimbangannya ada. Angkutan di Jakarta itu ada angkot medium, bus besar, taksi, ada (transportasi) online. Bagaimana supaya ini semua secara investasi tidak menimbulkan ketimpangan. Kalau harga yang satu ini terlalu tinggi maka, nanti revitalisasi transportasi menjadi tidak berhasil," tambahnya.
Ia mengatakan hingga saat ini, pengguna kartu OK Otrip telah mencapai 7 ribu pengguna per harinya. Jumlah ini dihitung dengan mengintegrasikan 71 angkot.
Pada tahun ini, Transjakarta menargetkan akan melakukan penambahan sekitar dua ribu angkot lagi. Tentunya dengan pembukaan dan perluasan jalur baru.
"Tapi, kami melihat penambahan ini semua bisa diatur kalau pada saat pengkajian dari Dishub selesai. Kami juga tunggu dari Dishub," tambahnya.
Disampaikan Budi, Program OK Otrip telah diberlakukan sejak 14 Desember 2017 lalu, dengan uji coba tarif sejak 15 Januari 2018 hingga pertengahan April nanti.
Lalu, dua operator angkot yang telah mengikuti uji coba OK Otrip tersebut ialah Budi Luhur dan KWK.
Berita Terkait
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Sebulan 3 Kali Kecelakaan, Pramono Bakal Evaluasi Transjakarta
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Polisi Bongkar Modus Lempar Bola Komplotan Copet di Halte TransJakarta, Begini Praktiknya!
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah