Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat pelibatan anak dalam kampanye politik meningkat di setiap hajatan pesta demokrasi di daerah maupun nasional. KPAI meminta di Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 nanti anak-anak jangan diajak kampanye.
KPAI mendorong orangtua harus berperan aktif dan selektif dalam memberikan pendidikan politik kepada anak sejak dini. Ini penting karena berdasarkan data yang ada, kasus pelibatan anak dalam kegiatan politik mengalami tren peningkatan.
Hal ini jelas telah melanggar Undang-Undang No. 34 Tahun 2014 Pasal 15 tentang perlindungan anak dan dapat mengganggu faktor tumbuh kembang anak yang bersangkutan.
Hal itu disampaikna Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak Jasra Putra dalam acara Diskusi dan Press Conference dengan tema Pengawasan dan Pencegahan Eksploitasi Anak dalam Kegiatan Politik bertempat di Kantor KPAI, Jakarta Pusat, Jumat (6/4/2018).
“Tren pelibatan anak dalam kegiatan politik terus meningkat dari 171 daerah penyelenggara pilkada. Ada ratusan kasus. Ini tentunya kalau kita bicara hak anak, ya tentu sudah melanggar hak anak,” kata Jasra Putra.
Jasra Putra menyebutkan bahkan ada temuan beberapa pasangan calon kepala daerah yang secara aktif mendatangi institusi-institusi yang di dalamnya terdapat banyak anak-anak seperti sekolah dan komunitas-komunitas anak.
“Kita melihat trennya itu, pasangan calon kepala daerah aktif mendatangi sekolah-sekolah, komunitas-komunitas yang dimana disitu ada anak-anak. Dan bahkan kita lihat juga di foto-foto itu, anak-anak ada di depan juga mengacungkan nomor urut pasangan calon,” kata Jasra Putra.
KPAI juga menemukan ada upaya pelibatan anak secara massif dalam kegiatan politik. Jasra menilai ada kecenderungan untuk mempengaruhi pemilih orangtua melalui anak-anaknya.
“Nah ini kan ada indikasi untuk pelibatan anak secara massif gitu ya. Padahal yang dia sasar saat itu adalah orangtuanya. Memang dari beberapa penelitian kita temukan, perilaku pemilih orangtua juga dipengaruhi oleh ajakan dari anak-anak,” ujar Jasra.
Baca Juga: Pengasuhan Anak Rendah, KPAI Desak Pemerintah Buka Konsultasi
Terkait hal ini, pihaknya tengah mengkaji dan menelaah kembali apakah benar atau tidak teori yang dimaksud dalam penelitian tersebut.
“Apakah teori ini dibangun oleh para politisi dan calon kepala daerah? Inilah yang perlu kita buktikan. Tapi kecenderungan anak ke arah sana ada. Jadi dipengaruhi anaknya, nanti anaknya menyampaikan ke orangtuanya, ini calon yang ini Yah!” kata Jasra Putra. [Priscilla Trisna]
Berita Terkait
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Anak-Anak Keracunan, Belatung Ditemukan, Mengapa Program MBG Tak Juga Dihentikan?
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga
-
KPAI Sebut Kasus Tewasnya Ibu dan 2 Anak di Bandung Berkategori Filisida Maternal, Apa Itu?
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
Geger Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Saat Mau Numpang Tidur di Masjid, Begini Kronologinya
-
Sosok Erni Yuniati: Dosen Muda di Jambi Tewas Mengenaskan, Pelakunya Oknum Polisi Muda Baru Lulus
-
3.000 Pelari Padati wondr Surabaya ITS Run 2025, BNI Dorong Ekonomi Lokal dan Budaya Hidup Sehat
-
Tegaskan IKN Tak Akan Jadi Kota Hantu, Menkeu: Jangan Denger Prediksi Orang Luar, Sering Salah Kok
-
Setara Institute Sebut Upaya Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Sengaja Dilakukan Pemerintah
-
20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Diduga Keracunan MBG di Hari ke-3, Puding Coklat Bau Gosong
-
Luncurkan Dana Abadi ITS, BNI dan ITS Dorong Filantropi Pendidikan Digital
-
Dosen di Jambi Dibunuh Polisi: Pelaku Ditangkap, Bukti Kekerasan dan Dugaan Pemerkosaan Menguat
-
Nasib Charles Sitorus Terpidana Kasus Gula Tom Lembong usai Vonisnya Diperkuat di Tingkat Banding
-
Amnesty: Pencalonan Soeharto Pahlawan Cacat Prosedur dan Sarat Konflik Kepentingan!